Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Ortu: Guru yang Cukur Pitak Siswi Juga Down, Saya Tak Tega Laporkan
31 Agustus 2023 17:22 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sebanyak 14 siswi kelas IX SMP Negeri 1 Sukodadi, Lamongan , bagian depan kepalanya dicukur pitak oleh gurunya karena tak pakai ciput atau dalaman jilbab.
ADVERTISEMENT
Winarti, orang tua dari salah satu murid tersebut mengatakan bahwa putrinya sempat mengalami trauma namun kini sudah mulai membaik.
"Alhamdulillah kondisi anak saya sudah baik, sudah sekolah seperti biasa. Untuk keluar rumah masih sedikit malu sama tetangga, tapi sudah lebih baik. Untuk kegiatan di luar rumah bisa pakai jilbab untuk menutupi rambutnya yang botak," kata Winanti saat dikonfirmasi, Kamis (31/8).
Winanti mengaku sempat tak terima atas perlakuan yang dialami anaknya. Dia dan wali murid lainnya juga sempat melakukan protes.
Hingga akhirnya pada Kamis (31/8), pihak sekolah mengundang para orang tua murid termasuk Winanti untuk membahas masalah ini. Para orang tua dan siswi juga menjalani bimbingan psikologi.
"Tadi pagi ada pertemuan wali murid dengan didatangkan langsung psikolog guna untuk memberi motivasi terhadap anak dan dari komnas juga," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Guru Juga Down
Lebih lanjut, Winanti mengungkapkan, sebenarnya ia ingin melaporkan peristiwa cukur pitak itu ke Polres Lamongan.
Namun ia memikirkan bila masalah ini berlarut-larut akan berpengaruh kepada mental anaknya. Bukan hanya anaknya, mental guru perempuan yang sudah sepuh, yang mencukur rambut anaknya itu juga akan terganggu.
"Sebenarnya ada untuk lanjut ke ranah hukum tapi prosesnya yang harus bolak-balik ke polres serta menjaga mental anak saya juga akhirnya saya mau berdamai. Melihat Bu Endang yang juga sama-sama down waktu itu saya jadi enggak tega, kita belajar memaafkan saja," ungkapnya.
Dicukur karena Tak Pakai Ciput
Guru berinisial EN yang sedang mengajar mendapati 14 siswi tak memakai ciput. Dia lalu menghukum dengan mencukur dengan mesin cukur yang telah disiapkan.
ADVERTISEMENT
14 siswi itu dicukur pitak pada bagian depan kepalanya, Rabu (23/8). Sebagian dari foto-foto mereka—dengan kepala tercukur pitak—beredar.
Padahal, tidak ada kewajiban siswi mesti pakai ciput.
Pihak sekolah melaporkan EN ke Dinas Pendidikan Lamongan, dan ia pun diberi sanksi tidak boleh mengajar di SMP Negeri 1 Sukodadi dalam kurun waktu tertentu—tidak dijelaskan hingga kapan.