Otak Tumbangnya Assad, Ahmad al-Sharaa, Ditunjuk Jadi Presiden Baru Suriah

30 Januari 2025 14:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemimpin kelompok Islamis Suriah Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Ahmed al-Sharaa, tiba di Masjid Umayyah, Suriah, Minggu (8/12/2024). Foto: ABDULAZIZ KETAZ/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin kelompok Islamis Suriah Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Ahmed al-Sharaa, tiba di Masjid Umayyah, Suriah, Minggu (8/12/2024). Foto: ABDULAZIZ KETAZ/AFP
ADVERTISEMENT
Otak tergulingnya kekuasaan Bashar al-Assad, Ahmad al-Sharaa, ditunjuk jadi plt Presiden Suriah pada Rabu (29/1). Penunjukan al-Sharaa diumumkan setelah sejumlah faksi yang sempat menjadi pemberontak bertemu di ibu kota Damaskus.
ADVERTISEMENT
Laporan kantor berita Suriah, SANA, pengumuman perihal penunjukan al-Sharaa disampaikan juru bicara Pemerintah Suriah Kolonel Hassan Abdul Ghani.
Sebelum memakai nama aslinya, al-Sharaa dikenal dengan nama alias Abu Mohammed al-Julani. Dia memimpin kelompok Tahrir al-Sham yang menumbangkan kekuasaan Assad pada awal Desember 2024.
Presiden Suriah Bashar al-Assad. Foto: Louai Beshara / AFP
Kelompok Tahrir al-Sham, yang dulunya memakai nama Jabhat Al-Nusra, sempat terafiliasi dengan Al-Qaeda. Namun, hubungan itu diputus dan al-Sharaa mengubah citranya sebagai pendukung pluralisme dan pelindungan hak perempuan dan kelompok minoritas.
Akibat perubahan citra itu, Amerika Serikat membatalkan hadiah USD 10 juta bagi warga yang bisa menemukan keberadaan al-Sharaa.
Adapun sesuai ditunjuk sebagai plt Presiden Suriah, al-Sharaa mengaku itu sebagai tugas beras. Namun, di sisi lain dia mengaku memikul tanggung jawab besar menjalankan perannya itu.
ADVERTISEMENT
"Jika pemenang bersikap sombong setelah kemenangannya dan melupakan nikmat Allah kepadanya, maka itu akan membawanya kepada tirani," kata al-Sharaa seperti dikutip dari Associated Press.
Ia lalu berjanji akan menjadi pembangunan ulang Suriah pascaperang saudara menjadi prioritas utama. Selama satu dekade lebih Suriah porak-poranda akibat perang.
“Kami mengisi kekosongan kekuasaan dan legal dan sah. Kami akan menjaga perdamaian sipil dan mencari keadilan transisi dan mencegah serangan balas dendam setelah pemerintahan Assad yang membawa bencana,” sambung dia.