Otoritas Penerbangan Malaysia: Tak Ada Peringatan Mayday saat Jet Pribadi Jatuh

18 Agustus 2023 0:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pihak berwenang memeriksa lokasi kecelakaan pesawat di Shah Alam, Malaysia, Kamis (17/8/2023). Foto: Hasnoor Hussain/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Pihak berwenang memeriksa lokasi kecelakaan pesawat di Shah Alam, Malaysia, Kamis (17/8/2023). Foto: Hasnoor Hussain/Reuters
ADVERTISEMENT
Kepala eksekutif otoritas penerbangan sipil Malaysia (CAAM), Norazman bin Mahmud, bicara terkait jatuhnya jet pribadi jatuh saat hendak mendarat di sebuah bandara di pinggiran Ibu Kota Malaysia, Kuala Lumpur, Kamis (17/8). Dalam insiden itu 10 orang tewas.
ADVERTISEMENT
Dilansir kantor berita Malaysia, Bernama, Norazman mengatakan pesawat itu milik maskapai Jetvalet yang terbang dari Bandara Internasional Langkawi pada pukul 14.08 waktu Malaysia dan harusnya mendarat di Bandara Sultan Abdul Aziz Shah.
Dari laporan menara pengawas lalu lintas, Norazman menyebut, tak ada panggilan darurat atau mayday sebelum pesawat itu dilaporkan jatuh di jalanan di wilayah Elmina.
"Pada pukul 14.51, Menara Pengawas Lalu Lintas Udara Subang melihat asap yang berasal dari lokasi kecelakaan tetapi tidak ada panggilan mayday yang dibuat pilot pesawat," demikian pernyatan Nurazman.
Pesawat jet Beechcraft Model 390 (Premier 1) ini membawa enam orang penumpang dan dua awak. Menurut otoritas penerbangan sipil Malaysia, CAAM, para penumpang pesawat ini baru pulang berlibur ke Langkawi dan dalam perjalanan menuju Bandara Sultan Abdul Aziz Shah Selangor di dekat pusat Kuala Lumpur.
Pihak berwenang memeriksa lokasi kecelakaan pesawat di Shah Alam, Malaysia, Kamis (17/8/2023). Foto: Hasnoor Hussain/Reuters
Menurut Kepala Polisi Selangor, Hussein Omar Khan, insiden ini terjadi sekitar pukul 14.08 siang waktu setempat. Saat itu, pesawat kehilangan kontak dengan menara kontrol lalu lintas udara dan menabrak sepeda motor serta mobil di jalan raya.
ADVERTISEMENT