Palestina Bertekad Wujudkan Dunia Bebas Senjata Kimia
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
“Dunia yang bebas dari senjata pemusnah masal bukan cita-cita, tapi suatu keharusan,” ujar Menteri Luar Negeri Negara Palestina Dr. Riad Al-Maliki dalam siaran pers Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) yang diterima kumparan Den Haag, Senin (16/7).
Menlu Palestina Riyad Al-Maliki menyampaikan tekad negaranya itu pada pertemuan dengan Dirjen OPCW A. Uzumcu dalam rangka kunjungan kerja ke markas OPCW di Den Haag hari ini.
Menurut al-Maliki, senjata semacam itu tidak sesuai dengan hukum internasional, terutama hukum humaniter internasional, karena sifatnya yang tidak pandang bulu dan kejam, dan dampak jangka panjangnya terhadap populasi.
“Negara Palestina bertekad berkontribusi mengamankan dunia semacam itu bersama-sama melalui OPWC,” tegas Menlu Riad Al-Maliki.
Selama pertemuan, Dirjen OPCW dan Menlu Palestina membahas kemajuan OPCW dalam pelaksanaan Konvensi dengan fokus khusus pada kegiatan yang berkaitan dengan kerja sama internasional, pelaksanaan nasional serta bantuan dan perlindungan.
ADVERTISEMENT
Dengan penerimaan Palestina ke Konvensi baru-baru ini, Dirjen OPCW menyatakan harapannya untuk implementasi domestik sepenuhnya dan tepat waktu atas ketentuan Konvensi.
Palestina bergabung ke Konvensi Senjata Kimia per Juni 2018 lalu. Sebagai badan pelaksana Konvensi, OPCW mengawasi upaya-upaya global untuk memusnahkan senjata kimia secara permanen.
Sejak diberlakukan pada 1997, kini dengan 193 negara pihak, Konvensi ini dinilai merupakan perjanjian perlucutan senjata paling berhasil dalam penghapusan seluruh kelas senjata pemusnah massal.
Kini lebih dari 96 persen dari seluruh cadangan senjata kimia dinyatakan oleh negara pemilik telah musnah di bawah verifikasi OPCW. Atas ikhtiarnya yang ekstensif dalam memusnahkan senjata kimia OPCW mendapat Hadiah Nobel Perdamaian 2013.
Live Update
Pesawat latih jenis Tecnam P2006T dengan nomor pesawat PK-IFP jatuh di Lapangan Sunburst, BSD, Tangerang Selatan, Minggu (19/5). Pesawat dengan rute Tanjung Lesung-Pondok Cabe tersebut sudah hilang kontak sejak 13.43 WIB. Dilaporkan 3 orang tewas.
Updated 19 Mei 2024, 22:10 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini