Palestina dan Rusia Semakin Mesra, Mahmoud Abbas Bakal Kunjungi Moskow

10 Oktober 2023 17:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vladimir Putin Bertemu Mahmoud Abbas Foto: REUTERS/Maxim Shipenkov
zoom-in-whitePerbesar
Vladimir Putin Bertemu Mahmoud Abbas Foto: REUTERS/Maxim Shipenkov
ADVERTISEMENT
Palestina mempertahankan komunikasi secara rutin dengan , Rusia, di tengah konflik yang membara antara Israel dan kelompok militan Hamas sejak akhir pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, bahkan diperkirakan bakal berkunjung ke Moskow — seiring dengan persiapannya yang sudah berlangsung.
Dikutip dari TASS, kabar itu disampaikan Duta Besar Palestina untuk Rusia, Abdel Hafiz Nofal, saat diwawancarai media Rossiya-24 pada Selasa (10/10).
"Kami berhubungan dengan Moskow setiap hari. Persiapan sedang dilakukan untuk kunjungan Presiden Abbas ke Moskow," kata Nofal.
Meski begitu, Nofal tidak merinci kapan lebih tepatnya lawatan Abbas ke Moskow akan berlangsung. "Kami sedang menunggu pernyataan resmi dari Kremlin, dari pihak Rusia, tentang kapan kunjungan tersebut akan dilakukan," jelas Nofal.
Foto udara menunjukkan rumah dan bangunan hancur akibat serangan Israel di Kota Gaza, Selasa (10/10/2023). Foto: Shadi Tabatibi/REUTERS
"Sebuah kesepakatan telah dicapai bahwa Tuan Abbas akan datang ke Moskow." tutur dia, seperti dikutip dari Middle East Monitor.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, Nofal telah menyinggung soal kunjungan Abbas ke Moskow jauh-jauh hari sebelum konflik Hamas dan Israel pecah, yakni pada 22 September 2023 lalu.
Adapun Abbas terakhir kali mengunjungi Rusia dan bertemu secara langsung dengan Presiden Vladimir Putin pada November 2021.
Lalu, pada Oktober tahun lalu Putin bertemu kembali dengan Abbas di sela-sela KTT Conference on Interaction and Confidence-Building Measures in Asia di Ibu Kota Kazakhstan, Astana.
Selama ini, Rusia telah mengambil sikap netral dalam menyikapi konflik Hamas dan Israel. Sebaliknya, Rusia — yang dimusuhi Barat, menuding Amerika Serikat telah mengabaikan permintaan Palestina untuk terwujudnya sebuah negara merdeka.