Palestina Kecewa Israel-UEA Damai: Mengkhianati Al-Aqsa

14 Agustus 2020 10:28 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada konferensi pers di hotel Grand Hyatt di New York, AS, (11/2) Foto: REUTERS/Yana Paskova
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada konferensi pers di hotel Grand Hyatt di New York, AS, (11/2) Foto: REUTERS/Yana Paskova
ADVERTISEMENT
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengecam perjanjian damai Israel dan Uni Emirat Arab (UEA).
ADVERTISEMENT
"Pemimpin Palestina menolak dan mengecam trilateral UEA, Israel, dan Amerika Serikat dan pengumuman mengejutkan mereka," kata jubir Penasihat Senior Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rudeineh.
"Perjanjian damai mengkhianati Yerusalem Al-Aqsa dan Palestina," sambung dia.
Selain kecaman, Palestina menarik duta besarnya dari UEA. Penarikan dubes merupakan bentuk protes besar Palestina terhadap keputusan negara kaya minyak itu.
Masjid Kubah Batu, di halaman tertutup masjid Al-Aqsa, selama bulan suci Ramadhan saat matahari terbenam di Kota Tua Yerusalem (19/5/2020), Foto: AFP/AHMAD GHARABLI
Perjanjian damai Israel-UEA membuat Palestina sakit hati. Pasalnya, sebagai bukti solidaritas terhadap Palestina yang masih diduduki Israel, mayoritas negara-negara Arab memutuskan tidak menjalin hubungan dengan Israel.
Sampai saat ini, sebelum UEA, hanya ada dua negara Arab memiliki hubungan resmi dengan Israel, yaitu Mesir dan Yordania.
UEA sendiri menegaskan, meski sudah berdamai dengan Israel mereka tetap mendukung penuh kemerdekaan Palestina.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, di dalam waktu dekat UEA berencana bertemu pejabat Israel untuk meneken perjanjian investasi, pariwisata, penerbangan langsung, keamanan, telekomunikasi, dan masalah lainnya.