PAN ke Menag: Setop Bawa Isu Radikalisme, Jangan Pecah Belah Bangsa

1 November 2019 15:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Agama Fachrul Razi bertindak sebagai khatib shalat Jumat di Istiqlal, Jakarta, Jumat (1/11/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Agama Fachrul Razi bertindak sebagai khatib shalat Jumat di Istiqlal, Jakarta, Jumat (1/11/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Waketum PAN Hanafi Rais menyayangkan Menteri Agama Fachrul Razi mengangkat isu radikalisme dengan menyoroti pemakaian celana cingkrang dan cadar bagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Hanafi menyebut mengangkat isu radikalisme tidak produktif untuk kemajuan bangsa.
ADVERTISEMENT
Ia menuturkan sebaiknya Fachrul lebih mengutamakan persatuan bangsa ketimbang menyoroti pakaian yang digunakan ASN.
"Menteri agama setop membawa dan memunculkan terus isu radikalisme. Itu isu yang tidak produktif untuk kemajuan masyarakat kepentingan Indonesia maju, karena justru yang terjadi memang harus akui isu radikalisme agama yang dimunculkan oleh Menag melalui soal berpakaian, soal berpenampilan," kata Hanafi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (1/11).
"Jadi mestinya Pak Menteri Agama ini lebih mengedepankan ukhuwah bukan malah memecah belah bangsa dengan isu radikalisme seperti yang denger beberapa hari terakhir ini," tambahnya.
Menteri Agama Fachrul Razi di acara Konsolidasi perencanaan pencapaian dan misi Presiden serta sasaran dan target indikator bidang PMK dalam RPJM 2020-2024. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Selain itu, menurut Hanafi isu radikalisme biasanya diangkat sebagai tameng untuk menutupi stagnasi ekonomi yang sedang dihadapi oleh pemerintah. Namun, kata dia, isu itu justru membuat masyarakat terpecah belah.
ADVERTISEMENT
"Kita jadi khawatir jangan-jangan karena ekonomi kita ini kondisinya makin sulit ya, atau minimal stagnan tidak maju-maju, pertumbuhan ekonomi juga ternyata meleset dari yang pernah dijanjikan oleh presiden ketika kampanye dulu itu, itu kemudian ditutup dikubur dengan isu radikalisme," ujarnya.
Untuk itu, ia menyarankan agar Fachrul lebih baik mengurusi permasalahan umat yang merupakan kapasitas kementerian agama.
"Saya kira pemahaman atau paradigma Pak Menteri Agama terkait Islam atau khusus soal radikalisme ini perlu dibentangkan dan diperluas cakrawalanya. Kalau memang ditugaskan Presiden mengatasi problem keumatan atau keagamaan, sebaiknya atasi saja masalah yang real dan konkret yang selama ini terjadi di masyarakat," ucap Hanafi
"Misalnya persoalan haji, pendidikan agama, dan isu-isu yang lain. Jadi jangan memunculkan isu yang sebenarnya enggak penting. Itu jangan-jangan malah menutupi kapasitasnya sendiri yang mungkin tidak bisa atau tidak mampu," pungkasnya.
Hanafi Rais. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Narasi soal perang melawan radikalisme telah dibangun pemerintah Jokowi-Ma'ruf. Saat pelantikan menteri, Jokowi telah meminta Fachrul Razi memberantas radikalisme.
ADVERTISEMENT
"Kita ingin yang berkaitan dengan pemberantasan radikalisme, yang berkaitan dengan intoleransi betul-betul secara konkret bisa dilakukan oleh Kemenag," ujar Jokowi. Kamis (24/10).
Fachrul Razi pun kemudian memberikan beberapa pernyataan terkait arahan Jokowi tersebut. Ia dengan tegas menolak paham-paham yang berseberangan dengan Pancasila masuk Indonesia, salah satunya khilafah.
Yang teranyar, Ketua Relawan Jokowi Bravo 5 itu juga mengungkapkan penolakannya terhadap cadar dan celana cingkrang di lingkungan ASN.