Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo meminta Menko Polhukam Mahfud MD untuk lebih serius memberantas paham radikal. Selain itu, ia juga menyarankan agar istilah radikalisme diganti menjadi manipulator agama.
ADVERTISEMENT
"Harus ada upaya serius untuk mencegah meluasnya, apa yang sekarang ini banyak disebut, radikalisme . Atau mungkin, apakah ada istilah lain yang bisa kita gunakan? Misalnya manipulator agama," kata Jokowi di rapat terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (31/10).
Dalam pembentukan Kabinet Indonesia Maju, sebenarnya Jokowi sudah menunjukkan keseriusannya dalam menangkal radikalisme . Salah satunya, dengan menunjuk Jenderal (Purn) TNI Fachrul Razi sebagai Menteri Agama.
Untuk mengimbanginya, Jokowi menunjuk Wakil Ketua MUI Zainut Tauhid sebagai Wakil Menteri Agama. Keduanya diharapkan bisa membantu memberantas dan menekan penyebaran radikalisme di Indonesia.
"Kita ingin yang berkaitan dengan pemberantasan radikalisme, yang berkaitan dengan intoleransi, betul-betul secara konkret bisa dilakukan oleh Kemenag," kata Jokowi beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 6 November 2024, 9:03 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini