PAN Sarankan Anies Masuk Partai: Nyalon Mulu, Biar Jelas Representasi Apa

28 Juli 2024 18:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay memberikan keterangan saat konferensi pers menjelang Rakernas 4 PAN di Kantor DPP PAN, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (27/6/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay memberikan keterangan saat konferensi pers menjelang Rakernas 4 PAN di Kantor DPP PAN, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (27/6/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua DPP PAN Saleh Daulay diminta tanggapan terkait Anies Baswedan yang kembali maju di Pilgub Jakarta 2024. Ini merupakan kali kedua Anies berlaga di Jakarta setelah pada 2017.
ADVERTISEMENT
Saleh mengatakan, PAN menghormati hak Anies untuk maju dalam kontestasi politik. Namun, ia menyarankan sebaiknya Anies bergabung dalam partai politik.
"Pertama Anies warga negara Indonesia. Setiap WNI berhak mencalonkan dan dicalonkan, ya enggak apa dia mencalonkan kalau ada partai mencalonkan," kata Saleh dalam diskusi dikutip dari PAN TV, Minggu (28/7).
"Tapi sebetulnya saya concern bukan dia dicalonkan, saya ingin Pak Anies kerja di partai," tambah dia.
Anies Baswedan saat ditemui usai acara HUT ke tujuh ormas Bang Japar di Gor Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (20/7/2024). Foto: Robby Bouceu/kumparan
Ketua Fraksi PAN di DPR ini mengatakan, tidak mudah bekerja di partai. Ia mempunyai pengalaman betapa sulitnya mengurus partai.
"Saya tahu persis ngurus partai enggak mudah, saya kan pengurus, kan banyak yang kita kerjakan. Coba lihat orang partai tiap hari ke daerah," ucap Saleh.
ADVERTISEMENT
Kaitan dengan saran agar Anies masuk parpol, menurut Saleh, karena Anies selalu maju dalam Pemilu. Bahkan ia berseloroh tidak menutup kemungkinan Anies bakal maju Pilwalkot.
"Nah bagi saya Pak Anies ini dapat tiket terus, Pilpres nyalon, Pilgub nyalon lagi. Enggak tahu kalau Pilwalkot ada lagi, bisa nyalon lagi. Nah yang saya aneh itu partai enggak ada tapi dicalonkan dan mencalonkan," jelas Saleh.
Anies Baswedan hadir di Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (21/6/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Anies dalam Pilgub Jakarta 2024 sudah mendapat rekomendasi dari PKS, NasDem, dan PKB Jakarta. Khusus PKS, Anies harus berpasangan dengan Sohibul Iman.
"Ya silakan aja enggak apa (Anies nyalon) tapi kalau bisa masuk parpollah, kan sekarang lihat dia dicalonkan PKS, lalu PKS calonkan wakilnya Sohibul Iman. Akibat ini dicalonkan orang-orang menganggap ini (Anies) punya PKS jadi partai lain dapat apa?" kata Saleh.
ADVERTISEMENT
"Mereka anggap Anies ini orangnya PKS padahal Anies secara formal enggak masuk parpol mana pun," ucap dia.
Oleh sebab itu, Saleh menyarankan agar Anies kali ini sebaiknya mau bergabung dengan parpol. Ia membantah, saran ini karena PAN takut Anies menang di Pilgub Jakarta.
"Parpol kan kawah candradimuka untuk melahirkan pemimpin, kalau mau gitu dia masuk parpol jadi jelas gambarnya, representasi partai apa, walaupun boleh dia independen maksudnya enggak berpartai boleh tapi kamu jalur independen jangan dari partai, itu maksudnya," ucap Saleh.
"Saya katakan kita tidak menyoal hak politik Anies, hanya saja kalau bisa masuklah parpol, jangan dibilang PAN takut Anies menang, enggak, biasa aja, kita sudah sering, kalah menang biasa dalam politik buktinya kita Pilpres 2 kali kalah, baru sekali menang," kata Saleh.
ADVERTISEMENT