PAN Tepis KIM Retak karena Bergesekan di Pilkada: Saling Ajukan Calon Itu Biasa

Waketum PAN Yandri Susanto di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (26/7). Foto: Haya Syahira/kumparan

Waketum PAN Yandri Susanto membantah ada gesekan antarpartai anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Menurutnya, saling tarik-menarik untuk mengusung calon di Pilkada adalah hal yang wajar.

“Yang gesek siapa? Iya itu kan wacana seperti biasa kalau ada maunya di sini, maunya di sana kan,” kata Yandri saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (26/7).

“Jadi biasa kalau sekarang hingar-bingar, tarik-menarik, kemudian mengajukan calon masing-masing itu biasa,” lanjutnya.

Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (tengah) didampingi sejumlah Ketua Umum Partai Koalisi Indonesia Maju berdoa usai penetapan hasil Pemilu 2024 di Jalan Kertanegara, Jakarta, Rabu (20/03). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO

Seperti contoh di Pilkada Jakarta. Saat ini KIM tengah mencari sosok terbaik untuk maju di Pilkada Jakarta, tidak terkecuali PAN.

Yandri bahkan mengatakan tak masalah bila akhirnya KIM berpisah koalisi di Pilkada Jakarta karena alasan yang kuat.

“Kalau misalkan berpisah jalan karena alasan yang sangat kuat masing-masing partai, juga nggak ada masalah," katanya.

Saat ini PAN tengah mencoba membangun komunikasi dengan Anies Baswedan. Bahkan, ia menawarkan untuk langsung memberikan surat rekomendasi kepada Anies dengan syarat Anies berpasangan dengan Ketua DPP PAN, Zita Anjani.

“PAN tidak menutup kemungkinan juga bisa bergabung juga dengan Anies. Tapi dengan syarat, syaratnya wakilnya dari PAN, Zita Anjani,” kata Wakil Ketua MPR RI itu.

“Saya minta tolong Mas Eko sampaikan, kalau Mas Anies ngambil Zita Anjani, SKnya langsung keluar dalam hitungan jam. Langsung deklarasi kita PAN terdepan untuk memenangkan,” katanya.