Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Penghitungan pada Selasa (8/3/2022) menunjukkan, COVID-19 telah merenggut 6 juta nyawa dari seantero dunia sejak awal pandemi.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 6.001.585 orang tewas akibat virus itu per pukul 16:00 pada Selasa (8/3/2022). AFP mendapati angka tersebut selepas menghimpun data dari berbagai sumber resmi.
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengingatkan, dunia belum dapat merayakan kemenangan dalam melawan pandemi. Ghebreyesus menerangkan, ancaman varian baru tetap menjulang.
Ghebreyesus kemudian menyerukan agar orang-orang mengikuti protokol kesehatan dengan erat. Ia juga meminta pemerintah berbagai negara supaya terus mempertahankan diri.
"Masih terlalu dini untuk menyatakan kemenangan atas COVID-19. Banyak negara menghadapi tingkat rawat inap dan kematian yang tinggi," tulis Ghebreyesus dalam sebuah cuitan di Twitter
"Dengan transmisi tinggi, ancaman varian baru yang lebih berbahaya tetap nyata. Kami mendesak semua orang untuk berhati-hati dan semua pemerintah untuk tetap pada jalurnya,” lanjut cuitan tersebut.
ADVERTISEMENT
Tren infeksi corona mengalami lonjakan pesat di sejumlah negara. Sehingga, dunia telah mencapai tonggak sejarah tragis terbaru dengan angka itu.
Kendati demikian, rata-rata kematian harian dunia telah turun menjadi 7.170 selama tujuh hari terakhir. Angka itu menyusut 18 persen dalam sepekan.
Sejumlah negara melonggarkan pembatasan mobilitas mereka. Meski ada pelonggaran, tren penurunan justru telah muncul sejak puncak gelombang Omicron pada pertengahan Februari 2022.
Tingkat kematian akibat corona memang berangsur menurun di sebagian wilayah dunia. Tetapi, bagian lain bumi masih dihantui wabah bagai mimpi buruk itu.
Menyumbang jumlah kematian, Amerika Serikat (AS) telah mencatat 960.311 penduduk yang tewas akibat virus corona.
Jumlah itu disusul oleh Brasil yang melaporkan 652.341 kematian dan India dengan 515.102 kematian.
ADVERTISEMENT
Dari Asia, Hong Kong mencatat 160 kematian hanya dalam 24 jam terakhir. Sebagaimana diketahui, Hong Kong masih bergelut dengan corona.
Sementara sebagian besar dunia beradaptasi agar hidup berdampingan dengan virus, China tetap berkomitmen untuk memberantasnya.
Pemerintah China menginstruksikan Hong Kong untuk turut mengejar pendekatan zero-COVID yang dinilai sangat ketat. Hong Kong kemudian meluncurkan langkah kontroversial dengan menguji seluruh 7,4 juta penduduk mereka.
Jumlah infeksi mingguan di Hong Kong berlipat ganda dalam sepekan hingga 290.987 orang. Selain itu, jumlah kematian meningkat lebih dari tiga kali lipat menjadi 1.543 nyawa.