Panglima Akan Evaluasi Latihan Bersama Super Garuda Shield 2023

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memberikan keterangan pers kepada wartawan seusai menggelar Rapat Pimpinan (Rapim) TNI tahun 2023 di Museum Satria Mandala, Jakarta pada Kamis (9/2). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengungkapkan hasil latihan bersama lintas negara, Super Garuda Shield. Latihan bersama yang digelar pada Agustus 2022 lalu ini merupakan latma terbesar Indonesia yang diikuti hingga 14 negara termasuk Jepang, Amerika Serikat, Australia, dan Singapura.

"Itu sebenarnya [awalnya] Garuda Shield antar Amerika dan Angkatan Darat. Supernya ini kan sehingga jadi besar, itu menjadi Super Garuda Shield. Nanti akan kita evaluasi, ada enggak program ini [tahun ini]," kata Yudo di acara Rapim TNI, Museum Satria Mandala, Kamis (9/2).

Yudo mengaku ingin ke depannya, acara Super Garuda Shield tidak hanya diisi dengan latihan bersama saja. Tapi juga ada program perencanaan dan program prioritasnya.

"Perencanaannya ini operasi apa, gabungannya ini gabungan apa. Tidak ujug-ujug langsung datang, ketemu ramai-ramai, selesai. Bukan. Jadi kita ingin rencanakan dari awal," lanjutnya.

Ia berharap latihan ini bisa diikuti oleh staf perencana dari seluruh negara yang terlibat. Sehingga Indonesia juga bisa belajar sistem perencanaan perang dari negara-negara lain, pun sebaliknya.

"Ini untuk meningkatkan profesionalisme kita. Gimana sistem perencanaan perangnya Amerika ini, kita harus tahu juga. Kemudian juga harus menyesuaikan di sini, bagaimana dengan konstelasi kita ini dalam pertahanan negara. Sehingga tim perancang latihan Amerika ini duduk bersama dulu, apa yang kita laksanakan ini sehingga terencana dengan baik," pungkasnya.