Panglima TNI Jelaskan 3 Pendekatan Hadapi Aksi KKB di Papua

2 Februari 2023 18:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prajurit Raider menaiki anak tangga KRI Teluk Bintuni-520 usai mengikuti upacara pengantaran Satgas Satuan Organik Papua Yonif Raider 142/Ksatria Jaya di Pelabuhan Boom Baru Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (18/3/2022). Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Prajurit Raider menaiki anak tangga KRI Teluk Bintuni-520 usai mengikuti upacara pengantaran Satgas Satuan Organik Papua Yonif Raider 142/Ksatria Jaya di Pelabuhan Boom Baru Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (18/3/2022). Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Komisi I DPR bersama Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menggelar rapat dengar pendapat (RDP) membahas situasi keamanan di Papua dan alutsista TNI. Terkait penanganan keamanan di Papua, Yudo mengatakan pihaknya masih melaksanakan operasi dalam rangka tertib sipil.
ADVERTISEMENT
"Dan mem-back up tugas-tugas kepolisian karena memang lebih mengedepankan pada penegakan hukum. Kemudian ini kita laksanakan melalui tiga pendekatan, yaitu pendekatan soft approach. Nah, itu pendekatan melalui pembinaan teritorial dan komunikasi sosial," kata Laksamana Yudo usai RDP di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (2/2).
Pendekatan yang kedua adalah pendekatan budaya atau culture approach. Pendekatan ini dilakukan khusus untuk daerah yang tingkat keamanannya masih kondusif dengan menggandeng tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh kepemudaan.
"Kemudian ada daerah-daerah yang kerawanannya tinggi. Nah, ini kita laksanakan pendekatan dengan hard approach, yaitu pendekatan operasi yang tegas. Artinya apabila menghadapi situasi dengan kelompok kriminal bersenjata maupun separatis teroris, ya, kita melaksanakan dengan tegas, dengan bersenjata karena memang kita pasukan militer yang menghadapi kontak tembak, ya, kita laksanakan dengan tegas," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Tapi tetap, apabila tertangkap, ya, kita serahkan kepada polisi untuk diproses hukum," lanjutnya.
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono (tengah) diangkat oleh prajurit Korps Marinir TNI AL usai memimpin upacara pengangkatan warga kehormatan Korps Marinir TNI AL di Pulau Damar, Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (24/1/2023). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Sejauh ini, Yudo mengatakan kondisi keamanan di Papua aman. Meski ia tak menampik ada kalanya muncul serangan seperti pembakaran sekolah atau penembakan pesawat yang terjadi beberapa waktu lalu.
"Sehingga ada tadi yang tiga pendekatan kita laksanakan. Khususnya kita sudah memetakan daerah mana saja yang tingkat keamanannya bisa kita jamin, kemudian ada juga tingkat keamanannya yang masih terjadi tadi, letupan-letupan yang terjadi yang kita tidak duga terjadi," ujarnya.
Sehingga dengan pemetaan tersebut, lanjut Yudo, pihaknya akan mengatur prajurit mana yang akan melakukan soft approach, cultural approach, atau hard approach. Namun, Yudo enggan merinci daerah mana saja yang perlu dilakukan tiga pendekatan itu.
ADVERTISEMENT
"Ya, saya kira ini enggak perlu disebutkan. Sudah tahu lah daerah-daerah mana," pungkasnya.