Panglima TNI Ungkap Berhasil Tangkap Beberapa KKB dan Sita Senjata

9 April 2023 14:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim gabungan TNI-Polri bebaskan 15 orang pekerja pembangunan rumah sakit yang sempat disandera KKB di Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Rabu (8/2/2023). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Tim gabungan TNI-Polri bebaskan 15 orang pekerja pembangunan rumah sakit yang sempat disandera KKB di Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Rabu (8/2/2023). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Panglima TNI Yudo Margono mengungkap perkembangan terkait Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Yudo menyebut sudah berhasil mengamankan beberapa anggota KKB.
ADVERTISEMENT
“Yang jelas kita sudah berhasil menangkap beberapa KKB dan sudah menyita beberapa senjata dengan operasi teritorial, operasi damai cartenz yang kita laksanakan bersama Polri,” kata Yudo kepada wartawan di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Minggu (9/4).
Yudo mengatakan pihaknya tidak akan gegabah dalam melakukan pembebasan sandera pilot Susi Air, Philip Mehrtens yang disandera sejak Februari lalu.
“Kita selamatkan dengan cara-cara yang persuasif, karena kalau saya serang dengan kekuatan kita enggak ada artinya masih banyak korban yang mati termasuk pilotnya,” ungkapnya.
Pilot Susi Air Captain Philip Mehrtens masih disandera TPNPB OPM. Foto: Dok. Istimewa
Mantan Kepala Staf Angkatan Laut itu menjelaskan, operasi militer bisa menimbulkan banyak korban jiwa, termasuk kemungkinan pilot yang tewas.
"Meraka (KKB) pasti sudah ancang-ancang kalau diserang TNI, pasti pilot akan dibunuh sama mereka. Nanti difitnah TNI yang membunuh atau Polri," ucap Yudo.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Yudo menyebut sudah mengetahui letak penyanderaan pilot Susi Air tersebut. Namun tidak ada target waktu pembebasan.
“Tidak ada tenggat waktu membebaskannya, karena memang tempatnya, ini lain. Jadi penyanderaan ini lain dengan yang lain,” pungkasnya.
KKB sandera pilot Susi Air awal Februari 2023. Artinya sudah dua bulan Philips di tangan Kogoya dan kawan-kawan.