Pantai Jember yang Jadi Tempat Ritual Berujung 10 Tewas Diserbu Warga

13 Februari 2022 14:33 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Evakuasi korban tenggelam saat menggelar ritual bernuansa klenik di pantai selatan Kabupaten Jember. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Evakuasi korban tenggelam saat menggelar ritual bernuansa klenik di pantai selatan Kabupaten Jember. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Belasan orang yang merupakan anggota ritual klenik di Pantai Selatan wilayah Kampung Nelayan Payangan, Dusun Watu Ulo, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, tewas pada Minggu (13/2).
ADVERTISEMENT
Ssebanyak 24 orang dari Kelompok Tunggal Jati Nusantara itu terseret arus Pantai Payangan mengakibatkan sepuluh orang meninggal dunia, satu orang dalam pencarian dan 13 orang selamat.
Namun, tragedi itu tak membuat orang ketakutan. Justru masyarakat sekitar penasaran dan mendatangi lokasi kejadian di Pantai Puger.
Sejauh ini sudah 10 mayat ditemukan. Banyak warga sekitar mendatangi lokasi kejadian.
Suasana jalan menuju Payangan dipenuhi warga. Massa membeludak sejak Minggu pagi. Bahkan keramaian masih terjadi hingga pukul 13.21 WIB.
Intan, salah seorang warga Kecamatan Tanggul datang bersama puluhan orang tetangganya usai membaca berita tentang kematian jemaah klenik.
"Ingin lihat saja, sekalian liburan dengan keluarga. Rencana awal mau ke Pantai Puger. Tapi, karena ada kejadian itu, jadi pindah ke Payangan," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Selain Intan, Heri yang merupakan warga Sukowono datang ke Payangan karena mau melihat evakuasi jenazah peserta ritual klenik.
"Kan sekarang lagi viral di media sosial. Daripada dapat informasi yang simpang siur, lebih baik lihat langsung ke sini," ujar Heri.
Warga berkerumun melihat evakuasi korban tenggelam di Pantai Selatan Kabupaten Jember. Foto: Dok. Istimewa
Petugas SAR, TNI dan Polri tampak sibuk mengevakuasi korban di tengah warga yang asyik menonton.
Camat Ambulu, Daryanto mengatakan, dirinya sudah melaporkan kegiatan evakuasi ke Bupati Jember Hendy Siswanto.
"Ada 12 orang selamat, 10 jenazahnya ditemukan meninggal dunia, dan 1 orang yang tenggelam belum ditemukan masih dalam pencarian," kata dia.
Terkait warga yang berkerumun di lokasi, Daryanto menyatakan belum ada penanganan untuk mencegah kejadian serupa dengan menutup lokasi.
Evakuasi korban tenggelam saat menggelar ritual bernuansa klenik di pantai selatan Kabupaten Jember. Foto: Dok. Istimewa
Pihaknya kesulitan mengisolir lokasi karena tempat kejadian termasuk kawasan wisata. Sehingga banyak orang yang datang dengan alasan pelesir meski mereka melihat tempat kematian peserta ritual klenik.
ADVERTISEMENT
"Warga penasaran ingin nonton, tidak bisa dihalangi. Nanti juga sepi lagi. Tapi, kami akan bahas di tingkat Muspika (Musyawarah Pimpinan Kecamatan) apakah sebaiknya ditutup sementara pantainya," ucap Daryanto.
Dia khawatir, jika nanti peristiwa sama berulang. Apalagi, kasus kematian di Pantai Payangan kerap terjadi.
"Mungkin aturannya nanti boleh datang kalau hanya berwisata. Tapi, yang ritual sampai malam berenang di lautan mungkin dilarang," tutup dia.