Pantun Komisi X DPR untuk Nadiem: Tinggalkan Gojek Demi Go School

6 November 2019 14:25 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengikuti rapat dengan Komisi X DPR. 
 Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengikuti rapat dengan Komisi X DPR. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Komisi X DPR RI menggelar rapat kerja perdana dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Rabu (6/11). Rapat tersebut digelar di ruang rapat Komisi X Gedung Nusantara I DPR, Senayan, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan, raker dipimpin oleh Ketua Komisi X, Syaiful Huda. Beberapa anggota Komisi X yang hadir antara lain Dessy Ratnasari, Dede Yusuf, Rano Karno, hingga Puti Guntur Sukarno.
“Pergi ke pasar naik ojek. Tidak lupa membeli cangkul. Nadiem Makarim meninggalkan Gojek. Demi mengabdi Go School,” ujar Syaiful Huda memberi Nadiem pantun saat membuka raker.
Setelah membacakan pantun, Syaiful menyatakan raker ini membahas dua poin. Komisi X ingin meminta penjelasan dari Nadiem soal mengapa ia ditunjuk sebagai Mendikbud. Kedua, komisi ingin mengetahui visi misi Nadiem sebagai Mendikbud.
“Raker kali ini hanya kita isi dua poin, pertama perkenalan. Kedua kita akan mendengarkan visi misi Mas Menteri dan paling utama kami ingin tahu kenapa Pak Joko Widodo menunjuk Mas Nadiem yang harus meninggalkan Gojek, harus menjadi Mendikbud RI,” ujar Syaiful.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (kedua) mengikuti rapat dengan Komisi X DPR. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Selain itu, politikus PKB itu juga menyatakan beberapa PR yang harus menjadi perhatian Nadiem di dunia pendidikan. Mulai dari perombakan kurikulum hingga pemerataan pendidikan.
ADVERTISEMENT
“Pendidikan kita masih banyak PR. Di saat bersamaan, kami ingin mendapat klarifikasi langsung, meminta perombakan kurikulum besar besaran,” ujarnya.
“Isu pemerataan pendidikan juga masih persoalan besar, kualitas juga PR besar. Anggaran 20 persen yang sudah digelontorkan 20 tahun bisa kita evaluasi capaiannya,” lanjutnya.
Hingga saat ini raker Komisi X dengan Mendikbud Nadiem masih berlanjut. Rapat tengah berlangsung dan Nadiem tengah memberikan paparan.