Parahnya Kebakaran Hutan di Kanada: Yellowknife Seolah Jadi Kota Hantu

21 Agustus 2023 10:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kebakaran McDougall Creek membakar lereng gunung di atas rumah tepi danau di West Kelowna, Kanada, Jumat (18/8/2023).  Foto: Darryl Dyck/The Canadian Press via AP
zoom-in-whitePerbesar
Kebakaran McDougall Creek membakar lereng gunung di atas rumah tepi danau di West Kelowna, Kanada, Jumat (18/8/2023). Foto: Darryl Dyck/The Canadian Press via AP
ADVERTISEMENT
Pihak berwenang masih berjibaku memadamkan kebakaran hutan yang menyebar di beberapa titik di Provinsi British Columbia, Kanada, selama akhir pekan ini. Saking besarnya kebakaran kota Yellowknife hampir kosong.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Associated Press, kebakaran berpusat di sekitar Kelowna — sebuah kota berpenduduk 150 ribu jiwa yang terletak sejauh 300 km dari Kota Vancouver.
Sejauh ini, kobaran api tertahan di perairan sejauh 15 km dari Ibu Kota Northwest Territories, Yellowknife. Meski demikian, petugas damkar masih belum bisa menyatakan kemenangan atas api.
Sebab, cuaca diprediksi bakal lebih kering dan berangin dalam beberapa hari ke depan. "Kami sama sekali belum sepenuhnya mengatasi masalah ini," kata salah seorang petugas damkar, Mike Westwick.
Dia menambahkan, pemadam kebakaran menggunakan helikopter dan pesawat tanker untuk memadamkan api dari udara. Garis api sejauh 10 km digali dan petugas damkar mengerahkan selang sepanjang 20 km.
ADVERTISEMENT
"Kami masih menghadapi situasi yang serius. Tidak aman untuk kembali," sambung dia.
Menteri Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim di Provinsi British Columbia, Shane Thompson, pada Sabtu (19/8) mengatakan kobaran api di dekat Yellowknife masih dapat tertahan berkat jeda cuaca dalam beberapa hari terakhir.
"Namun saya ingin memperjelas, sedikit hujan bukan berarti aman untuk kembali ke rumah," ujar Thompson.
Sehubungan dengan itulah, Westwick juga memperingatkan adanya kemungkinan meluasnya kobaran api apabila prediksi cuaca yang menyatakan bakal berangin benar-benar terjadi.
Kebakaran McDougall Creek membakar lereng gunung di atas rumah tepi danau di West Kelowna, Kanada, Jumat (18/8/2023). Foto: Darryl Dyck/The Canadian Press via AP
"Api ini sedang tidur siang. Ia akan bangun dan kita masih memiliki situasi yang serius untuk ditangani di sini," ungkap Westwick.
Yellowknife seolah telah menjadi 'kota hantu', sejak sebagian besar dari 20 ribu penduduk kota tersebut mulai mengungsi atas perintah yang dikeluarkan pihak berwenang pada Rabu (16/8) pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Antrean panjang mobil tampak mengular di jalan protokol Yellowknife selama berhari-hari. Sebagian dari mereka juga ada yang memanfaatkan penerbangan darurat untuk mengungsi ke kota lain.
Namun, sekitar 2.600 orang dilaporkan masih tetap berada di Yellowknife — termasuk tim layanan darurat, petugas damkar, pekerja layanan publik, polisi, dan beberapa penduduk yang memilih untuk tidak pergi.
Menurut Canadian Press, kebakaran hutan di sekitar Kelowna adalah salah satu dari 380 titik api yang terletak di penjuru Provinsi British Columbia. Setengah dari titik api tersebut hingga kini masih belum dapat dikendalikan.
Status darurat pun diberlakukan di penjuru British Columbia sejak Sabtu (19/8).
Asap mengepul saat kebakaran hutan di Kelowna, British Columbia, Kanada, Kamis 17/8/2023). Foto: Bonita Kay Summers/via REUTERS
"Sekitar 35.000 orang telah diperintahkan untuk mengungsi dari zona-zona kebakaran hutan di seluruh provinsi dan 30.000 orang lainnya berada di bawah peringatan evakuasi, yang berarti mereka harus bersiap-siap untuk pergi," jelas Menteri Utama British Columbia David Eby.
ADVERTISEMENT
Eby memperingatkan, situasi imbas kebakaran hutan di British Columbia masih sangat suram dan dinamis.

WNI Dalam Kondisi Aman

Direktur PWNI Judha Nugraha dalam press briefing di Kementerian Luar Negeri RI, Selasa (1/8/2023). Foto: Aliyya Bunga/kumparan
Kebakaran hutan di Kanada turut menjadi perhatian perwakilan RI negara tersebut. Mereka memantau bencana itu khususnya di Yellowknife dan Kelowna.
"Berdasarkan data KJRI Vancouver, saat ini terdapat 28 WNI yang menetap di Kelowna, mayoritas adalah mahasiswa. Sedangkan di Yellowknife tercatat tak ada WNI yang tinggal di wilayah tersebut," kata Direktur Perlindungan WNI Kemlu Judha Nugraha dalam keterangannya.
"Hingga saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban kebakaran," sambung dia.
Kendati tidak ada WNI jadi korban, Judha memastikan untuk mengantisipasi memburuknya situasi, KJRI Vancouver bersama Kelompok Mahasiswa Indonesia dan Kelompok Masyarakat Indonesia di Kelowna telah mengatur proses evakuasi.
ADVERTISEMENT
"Tujuan evakuasi antara lain Wisma Indonesia di Vancouver, Evacuation Centre Kota Kelowna, dan beberapa kota di sekitar Kelowna," sambung Judha.