Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memerintahkan Dinas Pendidikan Provinsi Jateng dan juga seluruh kepala sekolah untuk mengecek kondisi bangunan sekolah di seluruh Jateng.
ADVERTISEMENT
"Sore ini saya mendapat laporan, bawa Dinas Pendidikan sudah mengirimkan perintah itu. Saya minta dicek bangunan yang kira-kira berpotensi bahaya," kata Ganjar Pranowo , dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan pada Jumat (22/11).
Ganjar memerintahkan seluruh kepala sekolah untuk proaktif terkait antisipasi kejadian serupa. Tidak hanya persoalan bencana saja, namun juga kondisi gedung menghadapi cuaca buruk, soal pengelolaan aset, informasi sekolah baik siswa, gedung dan seluruh fasilitasnya.
"Sekalian saja mengeceknya, biar kita tidak kagetan," tegasnya.
Pengecekan itu dilakukan Ganjar pasca-ambruknya aula SMKN 1 Miri Sragen. Menurut dia, ambruknya sekolah itu membuat semuanya panik dan repot.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak mau semua panik, meskipun jangan-jangan memang ada beberapa kualitas bangunan sekolah kita kurang baik. Tapi kalau sudah bencana, memang tidak bisa diprediksi," terangnya.
Dalam kesempatan itu, Ganjar juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya Pemkab Sragen, beberapa rumah sakit dan seluruh pihak yang telah bekerja menangani bencana ambruknya sekolah di SMKN 1 Miri Sragen itu.
"Ini sistem gotong royong yang berjalan bagus. BPBD turun tangan, Bupati menjamin biaya rumah sakit. Karena kami komitmen membantu kesehatan, maka setelah dari rumah sakit ini, biar kami yang menanggung," tegasnya.
Disinggung terkait pembangunan kembali aula SMKN 1 Miri yang ambruk, Ganjar mengatakan menemukan sedikit kendala. Dari bencana itu, diketahui bahwa tanah sekolah merupakan aset Bondho Deso.
ADVERTISEMENT
"Ternyata itu asetnya Bondho Deso, jadi kalau mau bangun tidak pas karena itu bukan milik kami. Maka kami minta agar aset itu dihibahkan ke kami untuk dibangun. Kalau belum bisa, maka pembangunan akan kami lakukan menggunakan dana CSR. Informasinya sudah ada salah satu BUMN yang mau bantu," tutupnya.
Sekadar diketahui, aula SMKN 1 Miri Sragen ambruk pasca diterjang hujan deras dan angin kencang pada Rabu (20/11). Akibat peristiwa itu, sebanyak 22 siswa mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
Awalnya, para siswa melakukan praktik di luar kelas. Karena tiba-tiba hujan turun, siswa-siswi tersebut kemudian berteduh di aula sekolah.
Namun karena hujan deras disertai angin kencang, aula yang menjadi tempat berteduh tersebut ambruk. 22 siswa menjadi korban, namun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa nahas itu.
ADVERTISEMENT