Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Pasien dinyatakan meninggal pada pukul 11.30 WIB hari Kamis, 5 Maret 2020. Pasien saat ini sudah dibawa pulang oleh keluarganya pada tanggal 6 Maret 2020 dari RSUP dr Sardjito pukul 04.30 WIB keluar dari lnstalasi Kedokteran Forensik," kata Plh Direktur Utama RSUP Sardjito, dr Rukmono Siswishanto, Jumat (6/5).
Rukmono menjelaskan usai pasien meninggal, pihaknya masih menunggu hasil laboratorium Litbangkes. Beruntung pada sore harinya Litbangkes menyampaikan hasil bahwa pasien tersebut negatif virus corona (COVID-19) maupun flu unta (MERS-Cov).
"Artinya sampai hari ini belum ada kasus positif untuk virus corona ," katanya.
Sementara itu, Munawar Gani, dokter spesialis paru RSUP dr Sardjito menjelaskan, dari hasil pemeriksaan pasien tersebut didiagnosa pneumonia bakterial.
"Jadi diagnosis mengarah ke pneumonia bakterial. Jadi pneumonia yang disebabkan oleh kuman," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dia menjelaskan selama dirawat pasien sudah tidak demam dan sesak napas. Kondisinya pun baik.
"Dia kondisinya memang mendadak artimya dengan waktu begitu cepat dia kaku henti napas. Kalau dari analisa, jadi kematian mendadak disebabkan oleh proses jantung," katanya.
Sebelumnya, pasien ini merupakan rujukan dari RSUD Jogja. Pasien tersebut baru saja pulang umrah pada 1 Maret lalu. Dia masuk kriteria diawasi lantaran dari luar negeri dan mengalami batuk serta demam.