Pasutri Rayakan HUT ke-56 Pernikahan Tewas Tersambar Petir Dekat Gedung Putih

6 Agustus 2022 11:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi petir. Foto: NTARA FOTO/Iggoy el Fitra/ama.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi petir. Foto: NTARA FOTO/Iggoy el Fitra/ama.
ADVERTISEMENT
Sambaran petir di Lafayette Square yang terletak dekat Gedung Putih, Amerika Serikat (AS), menewaskan tiga orang, termasuk pasangan lanjut usia yang tengah merayakan ulang tahun ke-56 pernikahan pada Jumat (5/8).
ADVERTISEMENT
Kedua korban itu adalah Donna Mueller yang berusia 75 tahun dan James Mueller yang berusia 76 tahun. Mereka berasal dari Kota Janesville, Negara Bagian Wisconsin.
Pasangan tersebut menjalin kasih sejak sekolah menengah. Keduanya sedang menandai ulang tahun pernikahan di ibu kota sebelum kejadian itu menimpa mereka.
Korban ketiga adalah pria berusia 29 tahun yang tewas akibat luka-luka. Sementara itu, seorang korban lainnya masih berada dalam kondisi kritis.
"Kami sedih atas hilangnya nyawa yang tragis setelah sambaran petir di Lafayette Park," tutur Juru Bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, dikutip dari AFP, Sabtu (6/8).
"Kami berdoa untuk korban yang masih berjuang untuk hidupnya," tambah dia.
Ilustrasi Gedung Putih, Amerika Serikat. Foto: Shutetrstock
Lafayette Square merupakan taman kecil di seberang Gedung Putih. Petir menghantam taman itu pukul 19.00 waktu setempat pada Kamis (4/8).
ADVERTISEMENT
Akibatnya, dua pria dan dua wanita mengalami cedera kritis yang mengancam jiwa. Para korban rupanya mencari perlindungan dari badai di bawah pohon.
"Pepohonan bukanlah tempat yang aman," terang Jubir Departemen Kebakaran dan Layanan Darurat AS, Vito Maggiolo.
"Siapa pun yang pergi mencari perlindungan di bawah pohon, itu adalah tempat yang sangat berbahaya," lanjutnya.
Seorang saksi mengaku mendengar suara semacam ledakan saat kejadian. David Root mengatakan, dia juga tengah berlindung di bawah pohon ketika melihat sambaran petir melintasi taman itu.
Ilustrasi badai. Foto: Shutterstock
Root menerangkan, orang-orang lantas terpaku menyaksikannya. Bersama beberapa orang lainnya, Root kemudian berlari untuk memberikan bantuan kepada para korban.
"Saya tidak bisa mempercayainya," ujar Root.
"Benar-benar nyata. Saya belum pernah melihat petir seperti ini sepanjang hidup saya," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Petugas medis segera melarikan semua korban ke rumah sakit setempat. Tetapi, tiga dari mereka kemudian dinyatakan meninggal pada Jumat (5/8).
Serangan petir itu adalah bagian dari badai petir yang melanda ibu kota sejak Kamis (4/8/) malam waktu setempat. Selama satu dekade terakhir, AS melaporkan 27 korban jiwa akibat petir setiap tahunnya.
Kendati demikian, hanya sekitar 10 persennya yang kemudian tewas. Korban umumnya tewas karena serangan jantung, sedangkan banyak korban cedera mengalami cacat permanen seperti kerusakan saraf.