Patroli Skala Besar TNI dan Polri di Jakarta Juga Sasar Anak Nongkrong

30 Maret 2021 13:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Personel Brimob Polda Metro Jaya melakukan patroli pengamanan di depan Gereja Katedral, Jakarta, Kamis (24/12).  Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Personel Brimob Polda Metro Jaya melakukan patroli pengamanan di depan Gereja Katedral, Jakarta, Kamis (24/12). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polda Metro Jaya bersama Kodam Jaya dan Pemprov DKI Jakarta melakukan patroli dalam skala besar. Patroli ini merupakan respons dari aksi bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral Makassar.
ADVERTISEMENT
Patroli memang difokuskan di sejumlah tempat ibadah, terutama gereja yang akan merayakan Paskah di Jakarta.
Namun, menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus patroli itu juga menyasar para pelanggar protokol kesehatan, anak nongkrong yang suka berkumpul di jalan dengan motor.
"Yang masih kumpul kita suruh bubar, termasuk malam minggu motor-motor yang sering kumpul kita imbau supaya hilang. Kita imbau terus preventif di sini kita gunakan untuk membubarkan mereka kalau tidak diindahkan akan lakukan hal-hal penegakan hukum yang tegas terukur, tapi humanis," kata Yusri, Selasa (30/3).
Terkait pengamanan di gereja, Yusri mengatakan aparat akan bekerja sama dengan keamanan internal setiap gereja. CCTV di tempat ibadah itu juga dilakukan pengecekan dan dipastikan berfungsi untuk memonitor kegiatan.
Personel Brimob Polda Metro Jaya melakukan patroli pengamanan di depan Gereja Katedral, Jakarta, Kamis (24/12). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
"Setiap gereja yang akan digunakan ibadah oleh saudara kita akan kita siapkan pengamanan dari TNI-Polri dan juga dari Pemerintah Daerah dibantu dengan pengamanan internal di masing-masing gereja. Kemudian CCTV kita perhatikan semuanya," kata Yusri.
ADVERTISEMENT
"Kalau perlu kita akan tambahkan lagi, kita akan koordinasi dengan masing-masing untuk menambahkan CCTV," tambah Yusri.
Setiap gereja ataupun rumah ibadah lain juga diminta untuk tetap melaksanakan kegiatan sesuai dengan protokol kesehatan. Salah satunya pengurangan kapasitas.
"Contoh Katedral yang selama pandemi COVID-19 cukup ketat karena kan masih PPKM skala mikro. Pembatasan-pembatasan yang beribadah pun, sama baik di masjid dan gereja-gereja itu tetap protap itu dilaksanakan," kata Yusri.