Paus Fransiskus: Apakah Kita Pernah Sedekah dengan Orang Miskin

4 September 2024 19:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paus Fransiskus menyapa umat di Gereja Katedral, Jakarta, Rabu (4/9/2024).
 Foto: Youtube/ Komsos Katedral Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
Paus Fransiskus menyapa umat di Gereja Katedral, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Foto: Youtube/ Komsos Katedral Jakarta
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Paus Fransiskus menyampaikan pidatonya dalam kunjungan ke di Katedral Jakarta, yang berlangsung Rabu (4/9). Dalam pidatonya dia menyinggung soal bersedekah kepada orang miskin.
ADVERTISEMENT
Paus awalnya mengatakan ada tiga nilai yang menjadi motonya dalam kunjungan ini, yakni iman, persaudaraan, dan belarasa. Dia menyebutkan dengan belarasa, ketika bersedekah tidak hanya sekadar dengan memberi, tapi harus juga dekat dengan orang yang kita berikan sedekah.
Pemimpin Takhta Suci Vatikan Sri Paus Fransiskus saat melakukan pertemuan dengan uskup, imam, diakon, orang yang membaktikan diri, seminaris, dan katekis di Gereja Katedral, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
"Kita tahu bahwa belarasa tidak dibatasi saja pada memberi sedekah pada orang yang membutuhkan. Sambil memandang rendah mereka dari menara rasa aman dan keberhasilan kita. Sebaliknya, belarasa berarti mendekatkan kita satu dengan yang lain. Menghapuskan segala sesuatu yang menghalangi kita untuk turun, menyentuh mereka yang ada di bawah," sebut Paus di dalam Katedral Jakarta.
Tak hanya itu, Paus menyebutkan, belarasa artinya memberi mereka harapan, merangkul mimpi mereka, dan hasrat mereka akan keadilan dan kebebasan.
ADVERTISEMENT
"Memelihara mereka dan mendukung sambil melibatkan mereka, sambil melibatkan orang lain, memperluas jaring, dan batasan untuk menciptakan kasih yang luas. Adalah penting untuk menyentuh orang kecil atau kaum miskin," katanya.
Sosok yang berasal dari Argentina itu mengatakan selalu bertanya 2 hal bila ada orang yang memberikan pengakuan kepadanya. Apakah bersedekah dengan orang miskin dan apakah menyentuh orang miskin tersebut.
"Ketika saya mendengarkan pengakuan, saya biasanya bertanya kepada orang apakah dia atau orang itu pernah memberikan sedekah kepada orang miskin. Itu pertanyaan pertama. Lalu yang kedua pertanyaannya, apakah dia juga menyentuh tangan orang yang meminta," ujar Paus.
Paus pun kembali menegaskan, jangan hanya bersedekah, tanpa memandang mata mereka yang disedekahi, atau menyentuhnya.
ADVERTISEMENT
"Saya ingin mengatakan kita tidak hanya memberikan, tapi juga bersentuhan langsung dengan yang meminta kaum miskin, memandang ke dalam mata mereka. Itulah yang dikatakan tadi mengembangkan, apa namanya, jaringan kasih," tutupnya.