Paus Fransiskus Imbau Biarawan Gay untuk Tinggalkan Gereja Katolik

3 Desember 2018 9:56 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paus Fransiskus di Bangladesh. (Foto: Reuters/Damir Sagolj)
zoom-in-whitePerbesar
Paus Fransiskus di Bangladesh. (Foto: Reuters/Damir Sagolj)
ADVERTISEMENT
Paus Fransiskus mengimbau biarawan atau biarawati dengan kecenderungan homoseksual untuk meninggalkan Gereja Katolik. Fransiskus juga akan memperketat seleksi penerimaan biarawan agar mereka yang gay tidak bisa diterima.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, Minggu (2/12), pernyataan ini disampaikan Fransiskus dalam wawancara dirinya dengan pastur Spanyol Fernando Prado yang akan diterbitkan dalam bentuk buku pekan ini. Dalam buku tersebut, Fransiskus menyampaikan tantangan menjadi pemimpin umat Katolik dunia saat ini.
Fransiskus mengatakan di buku berjudul "The Strength of Vocation” itu bahwa homoseksualitas di Gereja Katolik "adalah sesuatu yang mengkhawatirkan saya". Dia menekankan, seseorang yang akan menjadi biarawan harus menanggalkan kecenderungan homoseksualitas dan berpegang pada sumpah selibat yang diucapkannya.
Menurut Fransiskus, tidak ada ruang bagi homoseksualitas di Gereja Katolik. "Oleh karena itu, gereja merekomendasikan orang-orang yang memiliki kecenderungan itu agar tidak diterima di pelayanan atau kehidupan suci. Kementerian dan kehidupan suci bukan tempat untuknya," kata Fransiskus dalam wawancara Agustus itu.
Misa Natal di Vatikan (Foto: Reuters/Tony Gentile)
zoom-in-whitePerbesar
Misa Natal di Vatikan (Foto: Reuters/Tony Gentile)
Jika sudah terlanjur diterima dan kecenderungan itu datang lagi, kata Fransiskus, maka biarawan atau biarawati itu harus keluar.
ADVERTISEMENT
"Kami mengimbau pastur-pastur, pria dan wanita rohaniawan, yang homoseksual untuk menjalankan selibat dengan bermartabat," kata Fransiskus.
"Lebih baik mereka meninggalkan pelayanan dan kehidupan suci daripada menjalani kehidupan ganda," lanjut pemimpin 1,2 miliar umat Katolik dunia.
Komentar Paus ini dilayangkan di tengah penyelidikan berbagai kasus pelecehan seksual anak dan homoseksualitas oleh pastur Katolik di banyak negara. Ada ribuan kasus dilaporkan terjadi di Australia, Amerika Serikat, Belgia, Irlandia, Jerman, dan Chile dalam puluhan tahun terakhir.
Agustus lalu Uskup Carlo Maria Vigano, mantan Duta Besar Vatikan untuk AS, menyampaikan pernyataan yang mengguncang Gereja. Vigano mengatakan ada "jaringan homoseksual" di Vatikan yang anggotanya saling membantu meningkatkan karier satu sama lain.
Vigano juga menuding Fransiskus mengabaikan tuduhan pelecehan seksual terhadap remaja pria oleh mantan Kardinal AS Theodore McCarrick, 88, pada 50 tahun lalu. Juli lalu, McCarrick menjadi kardinal pertama yang mengundurkan diri dalam hampir 100 tahun sejarah Katolik Roma setelah penyelidikan menunjukkan laporan kasus pelecehan itu kredibel.
ADVERTISEMENT
Setelah menyampaikan tudingannya itu, seperti dikutip New York Times, Vigano mengambil cuti ke tempat rahasia karena mengkhawatirkan keselamatan dirinya.