Paus Singgung Politik Kasih dan Agama Seharusnya Mempersatukan

4 September 2024 20:54 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paus Fransiskus foto bersama usai menghadiri pertemuan dengan pemuda schollas occurrentes di Gedung Grha Pemuda, Gereja Katedral, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Foto: Guglielmo Mangiapane/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Paus Fransiskus foto bersama usai menghadiri pertemuan dengan pemuda schollas occurrentes di Gedung Grha Pemuda, Gereja Katedral, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Foto: Guglielmo Mangiapane/REUTERS
ADVERTISEMENT
Paus Fransiskus menyinggung soal politik saat bertemu Presiden Jokowi di Istana. Kata Paus, politik ada kasih.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan lebih lanjut oleh Uskup Agung Kardinal Ignatius Suharyo bahwa Paus Fransiskus menekankan politik yang mulia.
“Lalu yang juga menarik bagi saya, saya ingat adalah kata kata ini, politik adalah bentuk yang paling mulia dari kasih,” ucap Ignatius Suharyo dalam pernyataan pers Rabu (4/9) di Katedral Jakarta.
Suharyo mengatakan bahwa politik kotor lebih sering didengar ketimbang wujud politik yang berbentuk kasih sayang.
Selain itu, Suharyo turut menambahkan banyak isu politik yang akhirnya tidak sesuai dengan harapan suatu bangsa. Salah satunya adalah kesatuan agama.
“Misalnya kesatuan, agama, seharusnya mempersatukan, di tempat-tempat tertentu justru digunakan untuk kepentingan-kepentingan yang tidak mulia,” tambah Ignatius Suharyo.