Komitmen Dukung Ganjar Jadi Syarat dari PDIP untuk Pertemuan Megawati-SBY

9 September 2023 21:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Kawasan Senen, Jakarta Pusat.  Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Kawasan Senen, Jakarta Pusat. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut pertemuan Ketum Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sangat mungkin terjadi menjelang Pemilu 2024. Pertemuan keduanya dinantikan masyarakat sebagai rekonsiliasi politik.
ADVERTISEMENT
Apalagi, kata dia, pertemuan Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) direspons sangat positif oleh masyarakat.
"Ya, kalau pertemuan sebelumnya (Puan-AHY), kan, sudah terjadi, bukan lagi memungkinkan terjadi. Pertemuan antara Mbak Puan dan Mas AHY sudah terjadi dan sangat konstruktif tentu ini menjadi modal yang baik di dalam membangun komunikasi politik termasuk opsi-opsi," kata Hasto di Gedung Pertunjukan Wayang Orang, Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (9/9).
"Dari Partai Demokrat sendiri, kan, membuka opsi baik bekerja sama dengan PDI Perjuangan atau Gerindra," sambungnya.
Dia menyebut pertemuan akan dilakukan berjenjang sebelum akhirnya Megawati dan SBY bertemu. Jika Demokrat mendukung bacapres Ganjar Pranowo, akan dilakukan pertemuan secara resmi.
SBY dan Megawati. Foto: Rumgapres/Abror Rizki
"Ya, pertemuan, kan, secara bertingkat kalau kita lihat dalam perjalanan partai politik yang bertemu, kan, Mbak Puan terlebih dahulu didampingi jajaran DPP, kemudian setelah ada komitmen memberikan dukungan kepada Pak Ganjar baru pertemuan itu dilakukan formal, itu yang terjadi terhadap PPP, Perindo, Hanura," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Karena itu, ia mengatakan PDIP menunggu keputusan Demokrat apakah mendukung Ganjar atau tidak di 2024.
"Jadi diberikan dukungan terlebih dahulu baru secara formal sehingga kerja sama ini akan kokoh karena didasari oleh kepentingan masa depan bangsa dan negara," ucap Hasto.
Hasto melanjutkan, PDIP terbuka jika Demokrat memutuskan bekerja sama. Ia pun menghormati proses yang dilakukan Demokrat usai mencabut dukungan dari Anies Baswedan.
"Kan, kita sudah bertemu, sekali lagi Mbak Puan, Mas AHY bisa bertemu di GBK itu kan merupakan hal yang sangat positif, kemudian di antara kesekjenan juga sering komunikasi," tandas Hasto.