PDIP Minta SBY Ungkap Peristiwa 27 Juli: Jangan Hanya Bicara Koalisi

26 Juli 2018 16:57 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen Partai PDIP, Hasto Kristiyanto. (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen Partai PDIP, Hasto Kristiyanto. (Foto: Fitra Andrianto/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memiliki informasi mengenai peristiwa 27 Juli 1996. Peristiwa tersebut merupakan peristiwa perebutan kantor DPP PDIP.
ADVERTISEMENT
Hasto mengatakan seharusnya SBY tak hanya berbicara soal koalisi saja. Sebab, ia memiliki tanggung jawab masa lalu.
“Ya ini kan kami mengumpulkan informasi. Jadi berbicara politik tidak hanya berbicara koalisi tapi juga tanggung jawab terhadap masa lalu agar masa depan bangsa ini bisa jauh lebih baik,” ucap Hasto usai pertemuan dengan Komisioner Komnas HAM di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (26/7).
Hasto menilai posisi SBY yang saat itu menjabat sebagai Kasdam Jaya tahu betul mengenai peristiwa itu. Sehingga, informasi yang ia simpan perlu disampaikan ke publik.
“Kita tahu bagaimana posisi beliau saat itu, dalam posisi yang mengetahui peristiwa itu. Ya agar hal tersebut bisa disampaikan ke publik. Tidak hanya bicara tentang koalisi untuk pilpres. Tapi juga yang bertanggung jawab atas hal-hal yang sudah dilakukan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga menyampaikan akan segera mengirimkan surat secara resmi kepada Komnas HAM agar kemudian segara dibentuk tim yang secara khusus menangani kasus-kasus pelanggaran HAM di masa lalu.
“Kemudian kami akan memberikan dukungan sepenuhnya, termasuk kami akan berdialog dengan Kejaksaan Agung. Mengingat proses ini tidak terlepas dengan kerja sama antara institusi negara baik kepolisian maupun Kejaksaan Agung,” tutup dia.