PDIP Temukan Anomali di Pilgub Banten dan Singgung Peran Partai Cokelat

28 November 2024 18:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah dan Djarot Saiful Hidayat di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2024) Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah dan Djarot Saiful Hidayat di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (22/4/2024) Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
ADVERTISEMENT
PDIP membeberkan berbagai anomali yang terjadi dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten usai Pasangan Cagub Banten Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi kalah suara dari Pasangan Andra Soni-Achmad Dimyati Natakusumah.
ADVERTISEMENT
Anomali pertama, status Airin yang dahulu Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Gibran dan sukses memenangkan pasangan tersebut di Banten turut mengalami intervensi dari penguasa ketika mencalonkan diri sebagai gubernur.
“Ya benar anomali yang pertama, di luar akal kami seorang Airin, Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Gibran sukses memenangkan Prabowo-Gibran di Banten pada saat dia menjadi calon gubernur harus mengalami intervensi kekuasaan untuk menggagalkan pemenang,” kata Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah dalam konferensi pers, di Kantor DPP PDIP Jakarta Pusat, Kamis (28/11).
Anomali yang kedua, Basarah menyebutkan, seluruh hasil survei elektabilitas Pasangan Airin-Ade yang selalu memperoleh suara di atas 70 persen dibandingkan peserta lainnya, tetapi dalam sehari hasil tersebut berubah signifikan.
Calon Gubernur Banten Airin Rachmi Diany menunjukkan jari yang sudah dicelup tinta usai memberikan hak pilihnya di TPS 15 Sutera Narada, Alam Sutera, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (27/11/2024). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
“Anomali yang kedua adalah hasil survei yang hampir satu minggu melaporkan perbandingan yang sangat signifikan antara proses survei suara Airin dengan kandidat yang lainnya di atas 70 persen up, kemudian hanya dalam waktu beberapa hari saja bisa berubah secara signifikan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Basarah mengatakan, pihaknya akan bersikap tegas terhadap anomali-anomali yang telah ditemukan. Menurutnya, sekecil apa pun bentuk intervensi kekuasaan tidak boleh terjadi apabila peradaban demokrasi ingin terwujud.
“Sekecil apa pun intervensi kekuasaan apakah itu yang disebut Partai Cokelat, ASN dan lain sebagainya tidak boleh lagi terjadi kalau kita memang menginginkan peradaban demokrasi kita ini berjalan sebagaimana rule of game yang kita sepakati bersama,” ucapnya.
Sebagai bentuk perlawanan, Basarah melanjutkan PDIP bakal melakukan legal action dengan membuktikan anomali-anomali tersebut, yang kemudian akan diteruskan ke Mahkamah Konstitusi.
“Oleh karena itu, kami akan tetap melakukan legal action, perlawanan secara terukur. Saya sudah berkoordinasi dengan Bung Ronny Talapessy, untuk membuktikan anomali-anomali yang terjadi di Pilkada Provinsi Banten itu, kita akan teruskan ke Mahkamah Konstitusi," imbuhnya.
ADVERTISEMENT