Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Pedagang Kurma Hingga Petasan Mulai Marak di Pasar Jatinegara
20 Mei 2017 13:38 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Menjelang Ramadhan, berbagai pedagang musiman mulai marak. Dari kurma, petasan, hingga pedagang kolang-kaling mulai terlihat di Pasar Jatinegara, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pantauan kumparan (kumparan.com) di lokasi, kurma yang dijual tersebut merupakan kurma impor dengan beragam jenis dan bentuk. Harga yang dijual pun beragam, mulai dari Rp 50 ribu per kilogram (kg) hingga Rp 300 ribu per kilogram.
Eti (50), salah seorang pedagang kurma di Pasar Jatinegara, mengaku barang dagangannya meningkat dari awal bulan ini.
"Dari awal bulan ini, hampir 50 persen lah naiknya, udah banyak yang beli. Kalau sebelumnya ya biasa aja normal, yang beli yang pulang pergi Haji," ujar Eti kepada kumparan (kumparan.com) di Pasar Jatinegara, Jakarta, Sabtu (20/5).
Menurutnya, kurma Mesir merupakan jenis kurma yang paling murah, dijual seharga Rp 30 ribu per kg. Sementara kurma Mekkah atau Azwa, merupakan yang termahal, dijual seharga Rp 300-500 ribu per kg.
ADVERTISEMENT
"Yang paling laku di sini kurma Tunisia, karena rasanya yang manis, enggak begitu lengket, dan ukurannya lebih besar dibanding kurma Mesir. Kurma Tunisia dijual Rp 60 ribu per kg, tapi kalau ada yang mau beli eceran bisa, ada juga yang udah di-pack," jelasnya.
Baca Juga:
Selain itu, Khairun, salah seorang pedagang kolang-kaling di Pasar Jatinegara, juga mengaku penjualannya menjelang Ramadhan terus meningkat. Pagi tadi saja, ia berhasil menjual 10 kg kolang-kaling, yang dijual seharga Rp 15 ribu per kg.
"Nanti mau puasa bisa naik lagi, jadi Rp 20 ribu per kg, sekarang sih belum naik harganya," jelas ia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Usmaidi, pedagang petasan emperan di Pasar Jatinegara, mengaku penjualannya selama awal bulan ini mulai meningkat. Meski telah ada aturan pelarangan, pihaknya tetap optimistis pembeli petasan akan semakin meningkat selama puasa dan menjelang Lebaran.
"Alhamdulillah, nanti puasa lebih banyak lagi biasanya," katanya.
Dalam sehari, omzet penjualannya bisa Rp 100-200 ribu. Dari pengalamannya berjualan petasan selama lima tahun berturut-turut, menurutnya, omzet akan semakin naik saat malam takbiran atau sehari sebelum Hari Raya Idul Fitri.
"Kalau jualan malam takbiran, bisa bawa pulang Rp 1 juta sendiri," pungkasnya.