Pejabat Pemkot Medan soal Kematian Satwa Medan Zoo Ditutupi: Bukan di Era Saya

27 Februari 2024 15:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi kandang hewan yang terlihat rusak di Medan Zoo, Sumatera Utara, Kamis (18/1/2024). Foto: Fransisco Carolio/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi kandang hewan yang terlihat rusak di Medan Zoo, Sumatera Utara, Kamis (18/1/2024). Foto: Fransisco Carolio/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Plt Dirut Perusahaan Umum Daerah (PUD) Kota Medan Bambang Hendarto yang menaungi Medan Zoo buka suara terkait data kematian satwa yang diungkap oleh Wildlife Whisperer Sumatra (WWS).
ADVERTISEMENT
WWS mengungkap sejumlah satwa yang mati di Medan Zoo selain 5 harimau. Ada juga kuda, beruang madu, hingga kucing emas.
Bambang menjelaskan, kematian satwa-satwa itu terjadi saat dirinya belum menjabat sebagai Plt Dirut PUD.
“Kematian satwa yang disampaikan oleh WWS tersebut bukan di masa kepemimpinan saya,” kata Bambang kepada kumparan pada Selasa (27/2).
Bambang bilang, soal kematian satwa di Medan Zoo adalah hal lumrah saja. Menurutnya, kematian satwa pun pasti tak ditutupi dan pasti dilaporkan Medan Zoo ke BBKSDA Sumut.
“Semua kebun binatang, pasti ada binatang yang mati di dalamnya. Bedanya cuma ada yanc ter-ekspose ke media dan ada yang tidak,” kata dia.
Kondisi kandang harimau di Medan Zoo. Foto: Tri Vosa/kumparan
“Tetapi yang pasti, setiap satwa yang mati pasti ada dilaporkan ke BKSDA,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Sementara, Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Rudianto Saragih saat dikonfirmasi belum memberikan respons. Begitu juga dengan Manajer Medan Zoo Pernius Harefa.
Kuda mati melahirkan, jasad kering
Organisasi pecinta hewan Wildlife Whisperer Sumatra (WWS) mengungkap data kematian sejumlah satwa di Medan Zoo selama 1 tahun belakangan. Tidak hanya 5 harimau, ternyata owa, beruang madu, hingga kuda mati di sana.
Salah satu satwa yang mati dalam kondisi sangat memprihatinkan adalah seekor kuda betina bernama Tini. Ia mati saat melahirkan.
Bangkai kuda ini bahkan ditemukan dalam kondisi mengering.
“Mati karena proses lahiran, tidak ada dokter/paramedis yang membantu. Jasad ditemukan sudah mengering,” demikian laporan WWS yang diterima kumparan, Selasa (27/2).
Berikut daftar satwa yang mati yang diungkap:
ADVERTISEMENT
Owa Agile
Penyebab: sakit
Tanggal mati: ditutupi
Dua ekor beruang madu
Penyebab: sakit
Tanggal kematian: ditutupi
Kuda "Tini" Mati
Penyebab: mati saat melahirkan tanpa bantuan medis. Jasad ditemukan mengering.
Tanggal kematian: tidak diketahui
Orang utan Kalimantan
Penyebab: obesitas dan luka di kaki
Tanggal kematian: ditutupi
2 ekor kucing emas Sumatera
Penyebab: sakit
Tanggal mati: Agustus 2023