Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Pekik Takbir Zainal Anshori Usai JAD Resmi Dibubarkan
31 Juli 2018 11:22 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Teroris yang juga pimpinan JAD saat ini, Zainal Anshori, sempat meneriakkan takbir sembari tersenyum setelah mendengarkan putusan hakim.
“Allahuakbar,” ucap Zainal Anshori usai hakim mengetuk palu usai membacakan putusan di PN Jaksel, Jalan Ampera Raya, Jakarta Selatan, Selasa (31/7).
Hakim kemudian meminta tanggapan kuasa hukum terkait putusan ini. Namun, JAD melalui kuasa hukumnya tak mengajukan banding atas putusan hakim.
“Setelah konsultasi dengan klien kami, maka kami memutuskan untuk tidak mengajukan banding,” ucap pengacara JAD, Asludin Hatjani saat menjawab pertanyaan hakim terkait apakah akan mengajukan banding atau tidak.

Zainal Anshori juga tampak mengangkat jari telunjuk saat ingin keluar dari ruang sidang sambil berteriak takbir.
Hakim menetapakan korporasi JAD dibekukan dan menyatakan sebagai korporasi yang terlarang.
ADVERTISEMENT
“Menetapkan membekukan korporasi atau organisasi Jamaah Ansharut Daulah, organisasi lain yang berafiliasi dengan dan menyatakan sebagai korporasi yang terlarang,” ucap Hakim Aris Bawono saat membacakan putusan.

Putusan tersebut sesuai dengan tuntutan jaksa penuntut umum yang meminta majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk membubarkan JAD serta membayar denda Rp 5 Juta.
Sementara pendiri JAD, Aman Abdurrahman , telah divonis mati atas keterlibatannya dalam serangkaian aksi teror di Jalan MH Thamrin, Kampung Melayu, hingga Gereja Ouikumene Samarinda.
Aman membentuk JAD pada 2014 saat menjalani hukuman di LP Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Saat itu, Aman sempat memanggil pengikut setianya ke LP Nusakambangan, yakni Marwan alias Abu Musa, dan Zainal Anshori.
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara diresmikan Senin (24/2). Danantara dibentuk sebagai superholding BUMN dengan tujuan mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis. Aset yang dikelola Rp 14.659 triliun.