Pelaku Teror Cincin Sempat Curhat ke Guru SMP Setelah Beraksi

20 Maret 2018 19:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Teror Cincin di Bandung (Foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Teror Cincin di Bandung (Foto: istimewa)
ADVERTISEMENT
Tersangka kasus teror cincin di Bandung, DTT (25 tahun), setelah melancarkan aksinya ternyata langsung melapor ke salah satu guru di SMP BPPK. DTT mengaku telah memasangkan cincin ke jari wanita yang tidak dikenalnya.
ADVERTISEMENT
Hal itu dikatakan DTT sehari setelah kejadian pemasangan cincin ke Ratu Shelma Rickie (21 tahun) di Mal Istana Plaza Bandung, Senin (12/3). DTT mengaku tidak bisa tidur setelah mengetahui dirinya akan dilaporkan ke polisi oleh teman Ratu.
"Jadi setelah kejadian itu dia curhat ke guru yang dekat dengan dia. Dia bilang 'saya sudah pasangin cincin ke perempuan'," kata Kepala Sekolah SMP BPPK Puspa Jati kepada kumparan (kumparan.com) menirukan percakapan antara DTT dengan gurunya di SMP BPPK, Bandung, Selasa (20/3).
"Guru itu kaget, 'itu pacarmu bukan?' Dia bilang bukan. Jadi dia itu sudah merasa bersalah dan dia juga tidak melarikan diri," lanjut dia.
Pelaku teror cincin di Bandung. (Foto: Iqbal Tawakal Lazuardi Siregar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pelaku teror cincin di Bandung. (Foto: Iqbal Tawakal Lazuardi Siregar/kumparan)
Terkait dengan kasus DTT yang kini ditangani Polrestabes Bandung, Puspa menyebut kemungkinan mantan muridnya itu tidak mengetahui apa yang ia lakukan telah melanggar hukum. Karena menurut Puspa, DTT sering membicarakan sesuatu yang sebetulnya tidak ada dan kerap mengkhayal memimpin sebuah acara.
ADVERTISEMENT
Puspa membantah kalau DTT sedang berlatih drama untuk persiapan paskah di SMP BPPK. Puspa menuturkan, pihaknya belum menyiapkan sama sekali terkait acara paskah nanti.
"Kami tidak pernah melibatkan alumni. Paskah juga belum direncanakan. Karena ada kami sedamg mengurus ujian. Baru mau rapat minggu depan," ucap Puspa.
Sebelumnya, DTT sendiri saat diwawancarai oleh kumparan mengaku tidak melarikan diri ketika mengetahui cincin yang ia pasangkan ke jari manis Ratu tak bisa dicopot. Dia mengaku sempat berusaha mencari lotion untuk dibalurkan ke jari manis Ratu agar memudahkan cincin tersebut lepas.
"Saya pinjem hand body ke orang yang di sana," kata mahasiswa sebuah kampus swasta di Bandung itu.