Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Pemakaman COVID-19 Disebut seperti Mengubur Anjing, Relawan Geruduk DPRD Bantul
22 Februari 2021 12:14 WIB

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam video itu dia menyebut bahwa pemakaman COVID-19 adalah proyek semata. Dia juga mengatakan pemakaman pasien COVID-19 seperti memakamkan kirik atau anjing.
"Mati lan urip iku kagungane Gusti, ora opo-opo di-COVID-ke opo-opo di-COVID-ke. Bar operasi kanker payudara, penyakit gula, mulih di-COVID-ke. Njur le mendem kaya mendem kirik ... seko dinas kesehatan entuk proyek do sakpenake dewe (hidup dan mati itu milik Tuhan, jangan apa-apa di-COVID-kan, apa-apa di-COVID-kan. Habis operasi kanker payudara, penyakit gula, pulang di-COVID-kan. Lalu nguburnya seperti mengubur anjing. Dari Dinas Kesehatan dapat proyek semaunya sendiri," katanya dalam video tersebut.
Video tersebut memicu reaksi dari para relawan pemakaman COVID-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sejumlah relawan menggeruduk kantor DPRD Bantul, Senin (22/2).
ADVERTISEMENT
Mereka membawa peti mati dan menyemprotkan disinfektan sebagai simbol kekecewaan.
Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Bantul, Waljito, dalam orasinya menjelaskan bahwa kehadiran para relawan ini untuk meminta penjelasan dari Supriyono. Pasalnya selama ini relawan sudah memakamkan pasien COVID-19 dengan baik.
"Kita memanggil dan meminta klarifikasi. Karena ini membentuk opini tidak baik," kata Waljito.
Waljito menjelaskan bahwa siapa pun jangan meremehkan tugas relawan. Pasalnya mereka telah meluangkan waktu untuk mengabdi pada kemanusiaan.
"Marilah kita sama-sama tunjukkan kita relawan santun, tidak seperti Supriyono," kata Waljito.
kumparan telah menghubungi Supriyono untuk meminta klarifikasi terkait ucapannya tersebut. Namun hingga berita ini diterbitkan, Supriyono belum merespons.
Berikut ini foto-foto aksi protes tersebut: