Pembangunan Shelter di Bukit Duri Batal karena Tak Ada Lahan

14 Agustus 2018 20:14 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi Bekas Penggusuran di Bukit Duri  (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi Bekas Penggusuran di Bukit Duri (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada November 2017 lalu berencana membangun shelter untuk menampung warga Bukit Duri, Jakarta Selatan yang terkena penggusuran. Namun rencana tersebut hampir dipastikan tidak bisa terlaksana.
ADVERTISEMENT
Plt Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman DKI Jakarta Meli Budiastuti mengatakan, salah satu alasan batalnya pembangunan shelter di Bukit Duri karena tidak ada lahan yang sesuai. Akibatnya, pihaknya juga sudah mencoret anggaran untuk pembangunan shelter tersebut.
"Karena tidak ada lokasi yang akan dibangun shelter di daerah situ. Itu kan daerah sangat padat ya. Tidak ada lokasi yang memadai dibangun shelter, tadinya kan maunya jangan jauh dari situ lah, tapi ternyata tidak ada lokasinya. Daripada tidak bisa dilaksanakan dan jadi silpa lebih baik kita matikan saja (anggarannya),” kata Meli di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa, (14/8).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta, Meli Budiastuti ketika ditemui awak media di Jakarta, Selasa (14/8). (Foto: Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta, Meli Budiastuti ketika ditemui awak media di Jakarta, Selasa (14/8). (Foto: Moh Fajri/kumparan)
Meli mengatakan, pembangunan shelter di Bukit Duri tidak bisa dipaksakan. Sehingga, pihaknya merencanakan pembuatan shelter akan dipindah ke daerah Pasar Rumput. Rencana pemindahan pembangunan shelter itu, kata Meli, juga sudah disosialisasikan dengan warga yang terkena penggusuran akibat normalisasi Kali Ciliwung.
ADVERTISEMENT
“Sudah disosialisasikan yang warga bantaran kali akan direlokasi ke sana semua. Kita lagi coba penjajakan, kalau seandainya dia tidak mau menunggu terlalu lama ya kita arahkan ke Pasar Rumput. Kalau masyarakatnya bersedia paling dekat finishing awal 2019 ya. Ada juga (rencana) di Pengadegan (Jakarta Selatan), tapi kita lihat saja nanti,” jelasnya.
Meski sudah disosialisasikan kepada warga yang terkena penggusuran, namun Meli mengaku rencana tersebut belum disetujui oleh Anies. Sehingga Meli belum bisa memastikan pembangunan shelter yang sudah dijanjikan.
“Belum (disetujui Anies), ini kan kami baru beri opsi, ini kan juga harus kami lakukan. Yang terdekat yang ada ya seperti itu, tapi belum jadi kepastian,” tutup Meli.