Pembeli SD Negeri di Garut Mengaku Ditawari Tanah dan Gedung Sekolah oleh Komite

Viral sekolah di Garut, Jawa Barat dijual. Foto: Facebook/Teh Didah

Didi selaku perwakilan pembeli SDN Jayamukti 3, Garut, Jawa Barat, menyebut bahwa kakaknya yang bernama Abdul Manaf memang yang membeli tanah dan bangunan sekolah tersebut. Kakaknya menerima tawaran dari komite dan pihak sekolah.

Didi menyebut bahwa pihak sekolah melakukan penjualan untuk membantu biaya pembangunan sekolah baru yang sedang dibangun karena belum juga selesai. Meski begitu, ia memastikan bahwa keluarganya tidak mengetahui bahwa status tanah tersebut adalah aset milik Pemerintah Kabupaten Garut.

"Kakak saya siap beli asal tidak ada masalah. Kata mereka tidak akan ada, karena yang bertanggung jawab kepala desa yang mengetahui," kata Didi saat dikonfirmasi kumparan, Kamis (2/7).

Karena mendapatkan jawaban tersebut, ungkap Didi, kakaknya pun akhirnya membeli tanah beserta bangunan sekolah lama seharga Rp 80 juta. Namun dalam prosesnya sendiri, rupanya bangunan tersebut dibongkar oleh masyarakat sekitar, bukan oleh pihaknya. Material bangunan pun dijual ke pihak lain.

Dengan adanya masalah terkait bangunan sekolah dan tanah tersebut, Didi meminta agar uang yang sudah diserahkan agar dikembalikan. Namun jika proses jual beli itu bisa diteruskan tanpa ada masalah, ia tidak merasa keberatan. "Kita tak butuh tanah bermasalah," ucapnya.

Kepala Desa Jayamukti, Kecamatan Cihurip, Hamdani, sejak pagi sudah dicoba untuk dikonfirmasi terkait persoalan tersebut. Namun hingga saat ini, ia belum memberikan respons.

Sebelumnya, sebuah bangunan SD beserta tanahnya di Garut, Jawa Barat, diduga dijual oleh seorang kepala desa (kades). Informasi tersebut tersebar luas di media sosial. Kuitansi dari transaksi itu juga ramai dibicarakan warga.

"Masyarakat pembeli sudah mulai mengambil genting bangunan sekolah aset milik Pemda yang dijual oleh oknum kepala desa Jayamukti Kecamatan Cihurip," tulis akun Teh Didah di Facebook pada Selasa (30/6).

Viral sekolah di Garut, Jawa Barat dijual. Foto: Facebook/Santi Fsmi

Dalam unggahan itu, ada warganet yang membagikan foto kuitansi penjualan. Dalam dokumen itu, tertulis, pembelinya bernama Abdul Manaf. Harga jualnya adalah Rp 80 Juta. Tanggal transaksi tertulis 15 November 2019.

***

Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona