Pemilu AS 2020 Dibayangi Intervensi Asing

6 November 2019 10:33 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi warga Amerika Serikat melakukan voting. Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi warga Amerika Serikat melakukan voting. Foto: AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bayang-bayang intervensi asing pada pemilu 2020 mendatang, menghantui Amerika Serikat. Sejumlah lembaga keamanan AS bahkan memperingatkan bahaya tersebut.
ADVERTISEMENT
Bukan tanpa alasan kekhawatiran tersebut datang. Pada pemilu 2016 lalu kampanye Presiden AS Donald Trump diduga kuat dibantu Rusia.
Menghindari hal itu terulang, sejumlah badan keamanan AS di antaranya Kementerian Pertahanan, Direktorat Intelijen Nasional, dan FBI mengeluarkan pernyataan bersama. Mereka menyatakan, bahwa saat ini belum ada bukti adanya kertelibatan asing yang dapat berimbas pada pemilu.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto: REUTERS/Joshua Roberts
"Meski demikian, musuh kami ingin menghancurkan institusi demokrasi, mempengaruhi sentimen publik, dan mempengaruhi kebijakan publik," sebut pernyataan bersama tersebut, seperti dikutip dari AFP, Rabu (6/11).
"Rusia, China, Iran, dan aktor-aktor asing yang jadi musuh kami seluruhnya ingin mengintervensi proses pemilihan dan mempengaruhi pemilik suara," sambung mereka.
Pernyataan bersama tersebut diumumkan tepat setahun jelang pemilu AS 2020.
ADVERTISEMENT
Hingga kini, misteri intervensi Rusia yang berujung kemenangan Trump belum terpecahkan. CIA pernah menyatakan bahwa Rusia berperan pada kampanye pemilu Trump melalui sosial media dan peretasan.
Rekanan Presiden Rusia Vladimir Putin diduga melakukan kampanye di media sosial untuk mendukung Trump, serta memojokkan lawannya kala itu, Hillary Clinton.
Tuduhan-tuduhan tersebut dibantah oleh Donald Trump. Miliarder tersebut menyatakan, intervensi Rusia pada pemilu 2016 lalu mengada-ada.