Pemimpin Jemaah Tablig India Didakwa Pembunuhan karena Sebar Corona

16 April 2020 18:04 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jemaah Tablig dikarantina di India Foto: Reuters/Amit Dave
zoom-in-whitePerbesar
Jemaah Tablig dikarantina di India Foto: Reuters/Amit Dave
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemimpin Jemaah Tablig India didakwa melakukan pembunuhan karena menyebar virus corona melalui Tablig Akbar yang digelar pada bulan lalu.
ADVERTISEMENT
Pemerintah India menuding ibadah itu menjadi pusat penyebaran corona sehingga jumlah kasus positif di India melonjak. Tablig Akbar tetap diadakan dengan ribuan peserta dari berbagai negara, padahal pemerintah India telah melarang perkumpulan massa saat lockdown.
Saat ini, kantor pusat Jemaah Tablig di Delhi telah disegel, sementara ratusan hingga ribuan orang, termasuk dari Indonesia, Malaysia, dan Bangladesh, yang menghadiri acara tersebut dikarantina.
Diberitakan Reuters, pihak kepolisian menilai sang pemimpin Muhammad Saad Kandhalvi sebagai orang yang bertanggung jawab. Awalnya, polisi mendakwa Kandhalvi telah melanggar larangan menyelenggarakan perkumpulan besar, tetapi belakangan tuduhannya diubah menjadi pembunuhan tak disengaja.
Jemaah Tablig dikarantina di India Foto: Reuters/Amit Dave
“Kepolisian Delhi telah mengajukan laporan awal terkait ketua Jemaah Tablig dengan menambahkan pasal 304 (pembunuhan tak disengaja),” ujar kepolisian setempat.
ADVERTISEMENT
Hukuman itu menimbulkan kritikan terhadap pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi yang dituding sengaja menjadikan kelompok muslim sebagai sasaran tembak. Akan tetapi, pemerintah menyanggahnya dengan menyebut kelompok muslim bertanggung jawab karena tidak mengindahkan aturan social distancing.
Tuduhan pembunuhan tak disengaja itu bisa membuat Kandhalvi terancam hukuman hingga 10 tahun penjara.
Selama ini, Jemaah Tablig merupakan organisasi Muslim Sunni terbesar di dunia dengan anggotanya tersebar di lebih dari 80 negara.
Pemerintah menyatakan pada awal bulan ini, sepertiga dari hampir 3 ribu kasus positif corona di India berhubungan dengan orang yang menghadiri acara Jemaah Tablig tersebut. Di Delhi, sebanyak 1.080 dari 1.561 kasus terhubung dengan acara itu.
Joko Widodo dan PM India Narendra Modi. Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
Meski telah memberlakukan lockdown, jumlah kasus baru di India terus melonjak. Per Kamis (16/4), negara dengan 1,3 miliar penduduk itu tercatat memiliki 12.380 kasus positif corona dengan 414 kematian.
ADVERTISEMENT