Pemprov DKI Dorong Kesetaraan Pendidikan Lewat Program Pemutihan Ijazah

6 November 2025 11:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Pemprov DKI Dorong Kesetaraan Pendidikan Lewat Program Pemutihan Ijazah
Pemprov DKI menargetkan tahun ini pemutihan ijazah mencapai total 6.652 penerima manfaat. Dari tahap pertama hingga tahap keempat, sudah ada 3.297 penerima manfaat.
kumparanNEWS
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, saat penyerahan ijazah kepada masyarakat. Foto: dok. Pemprov DKI
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, saat penyerahan ijazah kepada masyarakat. Foto: dok. Pemprov DKI
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus mewujudkan komitmennya untuk membantu warga yang ijazahnya tertahan. Melalui kerja sama dengan BAZNAS (BAZIS) DKI Jakarta, program pemutihan ijazah kini telah memasuki tahap keempat dengan capaian 3.297 penerima manfaat dan total bantuan senilai Rp 12,08 miliar.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya besar Pemprov DKI dalam mewujudkan keadilan dan kesetaraan pendidikan, sekaligus membuka kembali peluang bagi warga yang sempat kehilangan kesempatan karena kendala administrasi dan biaya sekolah.
Upaya ini dilakukan karena masih banyak warga Jakarta yang tidak dapat mengambil ijazahnya karena tunggakan biaya sekolah. Kondisi ini membuat mereka kesulitan mencari pekerjaan, melanjutkan pendidikan, atau mengurus administrasi lain yang membutuhkan dokumen tersebut.
Karena itulah, Pemprov DKI meluncurkan program pemutihan ijazah, kebijakan yang membebaskan warga dari biaya tunggakan agar mereka bisa memperoleh ijazah secara resmi dan legal.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menegaskan bahwa kebijakan ini adalah wujud nyata keberpihakan pemerintah terhadap masyarakat yang selama ini “terlupakan” oleh sistem pendidikan formal.
“Sesuai amanat konstitusi, tidak boleh ada diskriminasi atas dasar agama, fisik, suku, bahasa, ekonomi, jenis kelamin, domisili, dan sebab-sebab lain yang menyebabkan seseorang kehilangan kesempatan untuk memperoleh pendidikan,” ujarnya.

Pemprov DKI Lanjutkan Program Pemutihan Ijazah

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, saat penyerahan ijazah kepada masyarakat. Foto: dok. Pemprov DKI
Target keseluruhan program 2025 adalah 6.652 ijazah diputihkan di seluruh wilayah DKI Jakarta.
“Saya berharap, tahun ini 6.652 ijazah bisa diputihkan. Saya tahu, mereka yang belum mengambil ijazah bukan karena tidak mau, tetapi karena kendala biaya. Karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada BAZNAS (BAZIS) DKI Jakarta yang telah bekerja sama menyelesaikan persoalan ini,” tutur Pramono.
Selain menebus ijazah, Pemprov DKI juga mendorong agar penerima program dapat mengakses pekerjaan dan pendidikan lanjutan.
“Mudah-mudahan ijazah yang Saudara terima ini bermanfaat. Ini memang hak Saudara sekalian. Saya paham, sebagian besar mungkin belum beruntung karena tidak memiliki biaya untuk menebus ijazah. Semoga sekarang bisa digunakan sebagaimana mestinya,” pungkas Pramono.
Program ini dibuka untuk warga DKI Jakarta yang tidak mampu dan ijazahnya masih tertahan di sekolah. Syarat utamanya mencakup:
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, saat penyerahan ijazah kepada masyarakat. Foto: dok. Pemprov DKI
Proses pengajuan dilakukan melalui Suku Dinas Pendidikan di wilayah masing-masing, lalu diverifikasi oleh Dinas Pendidikan DKI dan BAZNAS BAZIS. Setelah disetujui, dana langsung disalurkan ke sekolah untuk menebus ijazah siswa.
Program ini memberikan perubahan besar bagi para penerima. Banyak di antara mereka yang kini bisa melanjutkan kuliah, mengikuti tes CPNS, atau mendapatkan pekerjaan formal yang sebelumnya terhambat karena ijazah belum di tangan.
Salah satu penerima manfaat dari pemutihan ijazah ini adalah Bilal Priadi. Ia mengaku program ini telah membukakan peluang agar ia bisa melanjutkan cita-citanya menjadi tentara.
“Sangat terbantu, saya sangat senang. Terima kasih Bapak Gubernur dan BAZNAS atas bantuannya, ijazah SMP saya dapat ditebus,” ucap Bilal sambil bersyukur.