Pemprov DKI Jelaskan soal Revitalisasi Selatan Monas yang Molor

21 Januari 2020 13:25 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara revitalisasi Monas. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara revitalisasi Monas. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Revitalisasi sisi Selatan Monas jadi sorotan. Anggota DPRD DKI Jakarta sempat sidak dan menemukan bahwa revitalisasi ini menggunakan anggaran 2019.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Cipta Karya Tata Ruang, Pertahanan, dan Tata Ruang Pemprov DKI Jakarta, Heru Hermawanto, menjelaskan revitalisasi kawasan Monas berdasarkan desain pemenang sayembara. Sayangnya, pemenang sayembara terlambat menyerahkan detail engineering design (DED). Mereka baru menyerahkan September 2019.
“Pemenang lombanya baru ngasih detail di bulan September. Mendesain dan menuangkan itu tidak mudah. Kalau kita buat detailnya mah ayuk (cepat dikerjakan),” kata Heru saat diwawancara di Balaikota DKI Jakarta, Senin (21/1).
Seperti diketahui, pada Januari 2019 Pemprov DKI Jakarta mengumumkan pemenang Sayembara Desain Kawasan Tapak Medan Merdeka dan Desain Interior Tugu Nasional. Sayembara diikuti oleh para profesional di bidang arsitektur dan interior sebanyak 26 tim. Pemenang pertama untuk Desain Tapak Kawasan Medan Merdeka disabet oleh tim Nelly Lolita, sedang Desain Interior Tugu Nasional disabet tim Mei Mumpuni.
Kepala Dinas Cipta Karya Tata Ruang, Pertahanan, dan Tata Ruang Pemprov DKI Jakarta, Heru Hermawanto. Foto: Darin Atiandina/kumparan
Lebih lanjut Heru menjelaskan, keterlambatan penyerahan desain revitalisasi berujung kepada proses pengerjaan. Setelah melewati proses tender untuk kontraktor, pengerjaan revitalisasi sisi selatan Monas baru dilakukan pada November 2019.
ADVERTISEMENT
Heru mengatakan, tadinya proses revitalisasi ditargetkan akan selesai pada Desember 2019. Namun, target tersebut tidak tercapai. Kontraktor lalu meminta perpanjangan waktu.
“Kontraknya itu 12 November, 50 hari selesai berarti akhir Desember (2019) harusnya. Desember enggak kelar berarti ada perpanjangan waktu 50 hari. Berarti nanti perkiraan di akhir Februari (2020),” ungkap Heru.
Foto udara proyek revitalisasi Monas. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Selain pembangunan, banyaknya pohon di Monas yang ditebang juga jadi sorotan. Heru mengatakan, pohon yang sudah ditebang diganti dengan tanaman lainnya. Jumlahnya bahkan lebih dari 10 kali lipat dari pohon yang ditebang. Dalam pengerjaan ini, ada 190 pohon yang ditebang.
"Mungkin bisa lebih, di sisi parkiran, terus di gas (SPBG Jakpro), nanti kita hijauin," ucap dia.
Proyek revitalisasi Monas. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Sebelumnya, sejumlah anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta menyidak proyek revitalisasi sisi selatan Monas yang gundul. Dalam proyek revitalisasi ini ada 190 pohon harus ditebang.
ADVERTISEMENT
Saat menyidak, sejumlah anggota DPRD mempertanyakan kejelasan dari proyek ini. Nyatanya, dia mengatakan, revitalisasi ini menggunakan anggaran 2019.
"Pekerjaannya ini adalah anggaran 2019, dikerjakan tahun 2020. Masa kerjanya kita cek 50 hari kerja. Makanya saya terkejut juga melihat pekerjaan ini, kok dipaksain seperti ini," kata Anggota Komisi B DPRD DKI Fraksi PDIP Pandapotan Sinaga, Senin (20/1).