Pemprov DKI Tak Buru-buru Buka Sekolah: Tak Ingin Jadi Klaster Corona Baru

25 November 2020 12:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Relawan dari PMI menyemprotkan disinfektan pada ruang kelas di sebuah Sekolah di Jakarta, Senin (16/3). Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Relawan dari PMI menyemprotkan disinfektan pada ruang kelas di sebuah Sekolah di Jakarta, Senin (16/3). Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
ADVERTISEMENT
Mendikbud Nadiem Makarim telah memberikan izin kepada sekolah-sekolah untuk kembali membuka pembelajaran tatap muka pada awal semester genap, Januari 2021. Pemberian izin pembukaan sekolah ini diserahkan ke masing-masing pemda.
ADVERTISEMENT
Namun, nampaknya Pemprov DKI Jakarta masih tidak mau buru-buru memberlakukan pembelajaran tatap muka. Alasannya, pihaknya tidak ingin sekolah menjadi klaster corona baru.
"Kita kita tidak ingin seperti negara-negara lain, yang pada masa pandemi ini akhirnya membuka sekolah ternyata terjadi klaster baru, akhirnya ditutup kembali. Nah, kita tidak ingin. Jadi dalam ambil kebijakan tentu Pemprov, kami, semua, sangat hati-hati," kata Wakil Gubernur DKI, Ahmad Riza Patria, di DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (25/11).
Sejauh ini, berdasarkan data di laman Satgas COVID-19, seluruh wilayah di Jakarta masih masuk zona oranye, atau berisiko sedang penyebaran corona. Hanya Kepulauan Seribu saja yang sudah masuk zona kuning.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria di Sosialisasi pembebasan lahan Sodetan Kali Ciliwung, Jakarta Timur. Foto: Instagram/@bangariza
Riza menjelaskan beberapa pertimbangan mengapa sekolah belum akan dibuka pada Januari mendatang. Dimulai dari persebaran corona di Jakarta yang masih tinggi dan belum semua orang tua atau wali murid mengizinkan anaknya pergi ke sekolah.
ADVERTISEMENT
"Jadi kalaupun kami memperbolehkan tatap muka, orang tua punya hak untuk tidak mengirimkan anaknya sekolah," ucap Riza.
Ia ingin memastikan kebijakan pembukaan sekolah di masa pandemi COVID-19 haruslah dengan persetujuan orang tuanya.
Lebih lanjut, Riza ingin memastikan kesehatan dan keamanan siswa sekolah di Jakarta terjamin. Sehingga, Pemprov DKI masih menunggu pertimbangan para epidemiolog, ahli pendidikan, dan para psikolog.
Terlebih, saat ini masa PSBB Transisi masih dalam proses perpanjangan, sehingga belum ada keputusan pembukaan sekolah tatap muka dalam waktu dekat.
"Kita akan lihat perkembangan dalam 1-2 minggu, 1-2 bulan ini, nanti kita akan putuskan yang terbaik. Pastinya keselamatan siswa, warga Jakarta yang jadi keutamaan kita," tutup Riza.