Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
Sekretaris Dinas Pendidikan Jawa Barat (Disdik Jabar) Yesa Sawerdi Hamiseno menyebut pihaknya akan meluncurkan aplikasi 'Antibullying' pada Sabtu (26/11) nanti.
ADVERTISEMENT
"Aplikasi Antibullying itu sudah ada sebenarnya. Kita akan launching kalau tidak ada halangan di hari Sabtu (26/11)," ucap Yesa ditemui kumparan di Rumah Dinas Gubernur Jabar, Selasa (22/11).
Yesa mengatakan lokasi peluncuran aplikasi Antibullying masih belum pasti. Namun rencananya akan dihelat di Bogor atau Bandung Barat.
"Rencana itu kalau gak di Bogor mungkin Bandung Barat. Tempatnya belum fixed juga, tapi di dua daerah itu," ucap Yesa.
Yesa menjelaskan salah satu fitur yang ada di aplikasi antibullying yakni penjelasan gejala-gejala perundungan yang timbul di lingkungan pendidikan. Korban juga dapat bercerita membagikan perundungan yang dialaminya.
"Fitur di dalamnya ada sosialisasi kemudian bentuk-bentuk apa atau gejala-gejala (perundungan) apa yang muncul pada saat di level pendidikan di sekolah," katanya.
ADVERTISEMENT
Nantinya, ucap Yesa, curhatan dari korban atau pelapor bakal ditindaklanjuti oleh Pemprov Jabar. Hal ini untuk memudahkan pendidik atau siswa untuk saling melindungi dari perundungan.
Yesa menyayangkan masih ada kasus perundungan di lingkungan sekolah di Jawa Barat. Terlebih yang terbaru terjadi di SMP Baiturrahman, Kota Bandung. Ia berharap adanya aplikasi Antibullying bisa menjadi pelindung bagi siswa dari perundungan.
"Walaupun terjadi kita (harus) melakukan pembenahan baik di sistem internal di sekolahnya maupun kantor cabang dinas pembinaannya," tandas Yesa.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyebut pihaknya telah merencanakan aplikasi anti-perundungan ini. Apalagi menyusul kasus perundungan yang terjadi di SMP Baiturrahman, Kota Bandung.
"Aplikasi antibullying kita akan siapkan," kata dia kepada wartawan di Bandung, Senin (21/11).
ADVERTISEMENT
Laporan: Arif Syamsul Ma'arif