news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Pemprov Jabar Alihkan Dana BOP untuk Biayai Kuota Internet Murid

16 Juli 2020 17:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) melakukan kegiatan belajar mengajar menggunakan internet di Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (1/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
zoom-in-whitePerbesar
Siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) melakukan kegiatan belajar mengajar menggunakan internet di Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (1/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
ADVERTISEMENT
Biaya Operasional Pendidikan (BOP) Pemprov Jabar akan dialihkan untuk pengadaan kuota internet bagi murid SMP dan SMA. Kadisdik Jabar Dedi Supandi menjelaskan, keputusan itu dibuat karena sejak pandemi virus corona, proses belajar-mengajar di Jabar dilakukan secara daring.
ADVERTISEMENT
Menurut Dedi, kebijakan itu dibuat berdasarkan hasil survei yang menyebut banyak murid yang mengeluhkan biaya kuota internet. Sehingga, kata Dedi, pihaknya memutuskan untuk menyerahkan teknis penyaluran dana Rp 150 per murid dari APBD Pemprov Jabar ini ke sekolah.
"Di sekolah ini ada dana dari BOS dan ada dari BOP. Nah BOP ini berasal dari APBD Jabar yang fungsinya adalah menggratiskan SPP bagi siswa SMA dan SMK negeri. Jadi mereka ini SPP dibayar gratis Pemprov Jabar," kata Dedi melalui keterangannya dalam video conference, Kamis (16/7).
"Total anggaran disediakan di enam bulan ini kurang lebih Rp 770 miliar. Dari jumlah itu terbagi menjadi membayar SPP siswa. Nah penggunaanya di sekolah di era pandemi ini dibantu juknis ini salah satunya untuk membeli kuota internet. Kuota ini disampaikan kepada siswa sehingga mereka tidak akan mengeluh ini menjadi hal yang terbebani dalam belajar daring (online)" lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Dedi menambahkan, kebijakan tersebut saat ini sudah mulai diterapkan. Ia lalu menyerahkan soal pengawasan penggunaan kuota internet tersebut kepada masing-masing orang tua murid.
"Itu kita sudah sampaikan ke orang tua. Bagaimanapun pengawasan keluarga lebih efektif ya dan kita ingatkan di grup (aplikasi) juga yang ada orang tuanya," pungkas Dedi.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)