Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Pemprov Jabar buka suara terkait insiden pengusiran tenaga medis corona oleh pedagang di Pasar Cileungsi, Kabupaten Bogor. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Pemprov Jabar, Daud Achmad, mengatakan peristiwa itu dipicu adanya miss komunikasi antara pengelola pasar dan tenaga medis.
ADVERTISEMENT
"Kemudian kemarin juga ada kejadian di Pasar Cileungsi yang dikabarkan ini sempet ribut, ini sebenarnya hanya masalah miss komunikasi aja gitu ya antara yang mau memeriksa dan pengelola pasar," kata dia melalui keterangan dalam video conference, Kamis (11/6).
Meskipun demikian, berkaca dari kasus tersebut, Daud menambahkan, sebaiknya ke depan mesti ada prakondisi di lokasi yang dijadikan sasaran pengetesan.
Misalnya, dengan melakukan sosialisasi terlebih dahulu agar tes dapat dilakukan tanpa ada kendala.
"Jadi seyogianya bahwa dalam kita melaksanakan intervensi yang proaktif dalam melakukan tes masif seharusnya ada prakondisi di daerah tersebut," ucap dia.
"Artinya harus disosialisasikan terlebih dahulu sehingga pada saat kita melaksanakan tes masif di sana bisa berjalan lancar tanpa adanya hambatan dari masyarakat," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Petugas COVID-19 dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Kabupaten Bogor mengalami insiden tidak menyenangkan pada Rabu (10/6). Mereka diusir oleh ratusan pedagang dan pengunjung Pasar Cileungsi saat akan melakukan rapid test.
Staf Humas dan Keamanan Pasar Cileungsi, Ujang Rasmadi, mengatakan pedagang Pasar Cileungsi itu kompak mengusir petugas karena kecewa terhadap Gugus Tugas.
Sebab, adanya aturan pembatasan pengunjung pasar yang dikeluarkan Gugus Tugas, berdampak pada omzet mereka sehari-hari.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona )
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.
Live Update