Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut mengucurkan anggaran Rp 5 Miliar untuk mengatasi penyebaran virus babi (hog cholera ) yang semakin mewabah. Dampak hog cholera hingga kini menyebabkan 29.000 lebih babi mati mendadak.
ADVERTISEMENT
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengatakan anggaran yang dikucurkan Rp 5 miliar itu untuk kegiatan pengawasan babi yang terkena hog cholera hingga proses penguburan agar virus tidak semakin menyebar.
"(Anggarannya) untuk patroli, lalu (menyiapkan) pos-pos, untuk menutup jalan keluar masuk babi, dari dalam keluar dan sebaliknya. Lalu menyiapkan personel untuk menguburkan babi yang mati," ujar Edy usai mengikuti Apel Kesiapsiagaan Natal dan Tahun Baru, di Lapangan Benteng Medan, Kamis (19/12).
Kata Edy, untuk membantu masyarakat mengubur babi, institusinya juga telah menyiapkan alat berat untuk proses penguburan babi.
"Kita siapkan alat berat untuk menguburkan sehingga tidak dibuang di sembarang tempat," ujar Edy
Edy menegaskan anggaran yang digunakan bukan untuk memusnahkan seluruh babi yang ada di Sumut, melainkan hanya penanganan babi yang terpapar hog cholera saja.
ADVERTISEMENT
"Belum, kalau untuk pemusnahan, Anda bayangkan, babi di Sumut hampir mencapai 2 juta ekor. Kalau itu kali 3 juta per ekor, sudah berapa itu jumlahnya," tutur Edy.
Virus hog cholera (kolera babi) kini sudah tersebar di 16 kabupaten di Sumatera Utara. Kepala Bidang Kesehatan Hewan,
Wilayah yang terkena terkena virus tersebut, yaitu Kabupaten Dairi, Humbang Hasundutan, Deli Serdang, Medan, Karo, Toba Samosir, dan Serdang Bedagai.
Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Samosir, Simalungun, Pakpak Bharat, Langkat, Tebing Tinggi, Siantar.