Pemutilasi di Banyumas Menyesal Tertangkap, Bukan karena Membunuh

15 Juli 2019 20:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polres Banyumas merilis kasus mutilasi seorang perempuan yang melibatkan Deni Priyanto sebagai pelaku. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Polres Banyumas merilis kasus mutilasi seorang perempuan yang melibatkan Deni Priyanto sebagai pelaku. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Kasus mutilasi di Banyumas akhirnya semakin terkuak. Pemutilasi yang bernama Deni Priyanto (37) itu ternyata telah merencanakan niatnya membunuh korbannya, Khomsatun Wahidah (51).
ADVERTISEMENT
"Pembunuhan ini sudah terencana dengan matang," kata Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun, di kantornya, Senin (15/7). "Semenjak dia berangkat untuk menghabisi korban".
Bambang mengatakan usai membunuh Khomsatun, tidak ada penyesalan yang keluar dari mulut Deni. "Kalau sampai ada, saat ini yang dia sesali adalah dia tertangkap. Kalau untuk yang lainnya tidak," ujar dia.
Menurut Bambang dari hasil kasus ini, institusinya mengamankan sejumlah barang bukti. Di antaranya adalah satu unit mobil Timor. Mobil itu dibeli pelaku dari hasil duit pinjaman ke korbannya sebesar Rp 25 juta.
"Total uang yang sudah ditransfer korban ke pelaku Rp 25 juta. Rp 15 juta pelaku belikan mobil, kemudian sisanya untuk biaya hidup," kata Bambang. "Kemudian mobil Timor ini dititipkan di rumah orang tua pelaku".
Polres Banyumas merilis kasus mutilasi seorang perempuan yang melibatkan Deni Priyanto sebagai pelaku. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Menurut Bambang awal perkara ini adalah saat Khomsatun berkenalan dengan Deni di jejaring pertemanan Facebook dua bulan sebelum Idul Fitri 2019. Di akun Facebook, Deni mengaku siswa di salah satu sekolah kedinasan di Jawa Tengah.
Pertemuan di dunia maya itu berlanjut ke dunia nyata. Deni berkunjung ke Bandung tempat Khomsatun tinggal. Khomsatun belakangan diketahui adalah seorang PNS di Kementerian Agama Kota Bandung.
Kisah berlanjut, Deni bahkan nekat menyewa sebuah kontrakan di kawasan Rancasari, Bandung. Selama di Bandung itu, hubungan gelap antara keduanya terjalin.
Di hadapan Khomsatun, Deni mengaku masih single. Adapun Khomsatun kepada Deni mengaku sudah menikah, namun rasa cintanya kepada Deni tak terbendung.
Khomsatun meminta Deni menikahinya secara siri di Banjar, Jawa Barat. Deni kelabakan. Dia tidak bisa memenuhi permintaan Khomsatun. Di sisi lain, Khomsatun juga sering menagih utangnya sebesar Rp 25 juta.
ADVERTISEMENT
Pada Minggu (7/7), Deni mengajak Khomsatun ke kamar kontrakannya di Bandung. Dari situ, Deni menghabisi nyawa kekasih gelapnya itu. Dia memutilasi bagian tubuh korban dan membakarnya.
Kemudian, potongan tubuh korban itu dibuang di tiga tempat berbeda. Yaitu di Kabupaten Banyumas dan dua tempat kejadian perkara di Kebumen. Bambang mengatakan Deni adalah residivis kasus penculikan terhadap mahasiswi Unsoed pada tahun 2016.