Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Penampilan Remaja yang Bunuh Ayah di Jaktim saat Digiring Polisi ke Polda Metro
24 Juni 2024 12:04 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Warga Jalan Masjid Baitul Latief, Pasar Banjir Kanal Timur, Duren Sawit, Jakarta Timur, digegerkan kasus pembunuhan seorang pengusaha perabot yang dihabisi oleh putri kandungnya sendiri. Jasad S ditemukan pada Sabtu (22/6) dengan sejumlah luka tusuk.
ADVERTISEMENT
Pelaku yang merupakan anak kandung korban berinisial KS (17) berhasil diamankan oleh polisi usai diserahkan oleh keluarganya sendiri ke pihak berwajib.
Dari foto yang diterima kumparan, Senin (24/6), terlihat pelaku digiring untuk menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya. Gadis itu berambut merah tersebut mengenakan baju hitam. Ia tampak tertunduk saat digiring oleh polisi.
Saat ini ia tengah menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya. Polisi masih melakukan pemeriksaan apakah saat melakukan pembunuhan KS dalam pengaruh narkoba atau miras.
Awalnya polisi menyebut KS melakukan tindakan keji tersebut bersama adiknya, namun belakangan diralat bahwa pelaku pembunuhan hanya satu orang.
"Pelaku hanya satu," ujar Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya, AKBP Titus Yudho, saat dikonfirmasi.
"Tetangga korban, Kia (19), mengatakan kedua pelaku dikenal sebagai anak yang bandel. Mereka sering mabuk.
ADVERTISEMENT
"Memang bandel, yang (anak) pertama, ya. Sering mabuk," ujar Kia saat dikonfirmasi, Minggu (23/6).
Menurut Kia, sang anak berinisial K memang tampak lebih nakal dibanding adiknya P. Pelaku juga kerap melawan perintah orang tuanya.
"(Wajahnya) beler, Bang. Tapi yang paling keliatan (bandel) yang pertama. Kalau yang kecil mah enggak," ucap Kia.
"Dari tetangganya memang kalau misalkan enggak dituruti nih, dia menganiaya bapaknya. Ngamuk-ngamuk gitu," ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan, motif pembunuhan ini dipicu hal sepele. Pelaku kesal dimarahi ayahnya karena ketahuan mencuri uang.
"Mereka sakit hati karena dimarahi ayahnya karena mereka mencuri uang ayahnya," kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, ketika dikonfirmasi pada Minggu (23/6).
Belum diketahui nominal uang yang dicuri oleh pelaku.
ADVERTISEMENT