Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Penantian Panjang Pilot Susi Air Philip Mehrtens Bebas dari OPM
22 September 2024 8:04 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Pilot Susi Air Philip Mehrtens akhirnya dilepaskan dari penyanderaan OPM di Papua. Philip Mehrtens berasal dari Selandia Baru.
ADVERTISEMENT
Informasi mengenai pembebasan Mehrtens diungkap oleh eks Menteri Kelautan dan Perikanan dan pendiri Susi Air, Susi Pudjiastuti, lewat unggahan X.
"Alhamdullilah Hirrabbil Alamiin Mendapat Kabar Captain Pilot Phillip Mehrtens telah kembali, sudah berada di Timika," kata Susi.
"Alloh Maha Besar dan Kasih. Terima kasih kami kepada Pemerintah Bapak @jokowi @prabowo @Puspen_TNI @ListyoSigitP @HumasPolri dan seluruh pihak yang telah membantu kepulangan," sambung dia.
Philip Mehrtens disandera pada 7 Februari 2023 di bandara Nduga. Total dirinya disekap selama lebih dari satu setengah tahun sebelum akhirnya dapat dibebaskan.
Kelompok penyandera Mehrtens adalah Army (TPNPB) pimpinan Egianus Kogoya.
Kondisi Philip Sehat
Kondisi Philip dipastikan sehat usai dibebaskan OPM. Pilot asal Selandia Baru itu memang sempat sakit asma, namun saat ini sudah membaik.
ADVERTISEMENT
"Ya, benar sekali, hari ini kami berhasil menjemput Pilot Philip dalam keadaan sehat," kata Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024, Kombes Pol Bayu Suseno, dalam keterangannya, Sabtu (21/9).
Bayu mengatakan usai dibebaskan Philip langsung diterbangkan dari Nduga ke Timika, Papua. Sesampainya di Timika Philip dibawa ke ruangan khusus untuk dilakukan pemeriksaan medis lebih lanjut.
Pembebasan dengan Pendekatan Soft Approach
Kaops Damai Cartenz 2024 Brigjen Pol Dr Faizal Ramadhani mengatakan Philip bisa bebas setelah Satgas Damai Cartenz menggunakan upaya pendekatan melalui soft approach. Melalui tokoh agama, tokoh gereja, tokoh adat, hingga keluarga dekat Egianus Kogoya.
Philip berhasil dibebaskan dan dijemput oleh tim gabungan bertempat di Kampung Yuguru, Distrik Maibarok, Kab Nduga.
ADVERTISEMENT
"Menggunakan helikopter," ujar Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024 AKBP Bayu Suseno dalam keterangannya.
Sementara itu Menko Polhukam Hadi Tjahjanto mengatakan upaya pembebasan dengan soft approch dilakukan untuk menjamin keselamatan Kapten Philip.
"Pembebasan ini adalah proses negosiasi yang sangat panjang dan mengedepankan soft approach, karena semua yang kita lakukan demi keselamatan Kapten Pilot Philip Mehrtens," kata Hadi di bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (21/9).
Dalam proses pembebasan itu, Hadi menuturkan melibatkan sejumlah pihak. Tidak hanya TNI-Polri saja, tetapi tokoh masyarakat, tokoh adat hingga pemuka agama. Dia menceritakan proses negosiasi pembebasan Philip.
"Proses negosiasi yang sangat panjang ini dilakukan oleh Satgas dari TNI-Polri yang terus dari waktu ke waktu, dari hari ke hari, memantau perkembangan di wilayah Nduga. Kita bersyukur apa yang kita inginkan di lapangan bisa berjalan dengan baik," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Dalam proses negosiasi bahwa keterlibatan tokoh adat, tokoh masyarakat, gereja, semuanya sangat pengaruhi proses pembebasan. Bayangkan 1 tahun 7 bulan kita negosiasi dan alhamdulillah kita di satgas dan dibantu oleh seluruh komponen bisa menyelesaikan seluruh tugas ini dengan baik," sambungnya.
Saat dikonfirmasi apakah ada hal yang diminta oleh pihak OPM dalam proses pembebasan Philip, Hadi menyebut tidak ada.
"Tidak ada. Tidak ada yang mereka minta, kita hanya pendekatan secara persuasif," ungkap Hadi.
Emosi Kapten Philip Usai Bebas dari Sandera OPM
Pilot Susi Air Philip Mehrtens tak bisa menahan haru. Air matanya akhirnya jatuh ketika berkomunikasi dengan keluarganya.
Setelah dijemput dari Nduga kemudian menuju Timika, Mehrtens menghubungi istrinya lewat video call. Di sana suasana haru terjadi.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari keterangan pers dan video yang diterima kumparan, raut wajah Mehrtens yang awalnya tegang seketika berubah saat mendengar dan melihat wajah keluarganya.
Air mata pun jatuh ketika dirinya mengabarkan sudah bebas dari penyanderaan OPM.
“Pilot Philip Mark Mehrtens sangat bahagia saat melakukan video call bersama istri dan keluarganya untuk mengabarkan bahwa ia telah dibebaskan," ucap Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo.
Philip juga sempat dihadirkan dalam konferensi pers di Timika, sebelum diterbangkan ke Jakarta. Ia mengenakan kaus putih polos dengan jaket loreng khas TNI.
"Baik akhirnya saya sudah keluar, saya senang sekali sebentar bisa pulang ke rumah, " kata Philip di Timika.
Saat memberikan keterangan, Philip langsung melempar senyum dan melambaikan tangannya kepada sejumlah wartawan.
ADVERTISEMENT
"Terima kasih semuanya, karena saya sudah keluar dengan kondisi aman sehat, terima kasih banyak semuanya, " tutup Philip.
Diserahkan ke Selandia Baru
Pilot Susi Air, Kapten Philip Mehrtens, diserahkan kepada Duta Besar Selandia Baru di Jakarta.
"Tadi baru saja saya mewakili pemerintah RI secara resmi telah menyerahkan kapten pilot Philip Mehrtens kepada pemerintah Selandia Baru yang diwakili Duta Besar Selandia Baru di Jakarta," kata Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto, dalam konferensi pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
"Acara penyerahan tadi berjalan dengan lancar," kata dia.
Respons Pemerintah Selandia Baru
Pemerintah Selandia Baru bersyukur atas bebasnya pilot Susi Air Phillip Mehrtens pada Sabtu (21/9). Menlu Selandia Baru Winston Peters mengatakan, Mehrtens kini dalam kondisi baik usai dibebaskan dari penyanderaan.
ADVERTISEMENT
"Kami senang dan lega dapat mengkonfirmasi Phillip Mehrtens aman dan baik serta mampu berbicara dengan keluarganya. Kabar ini pastinya sangat melegakan bagi orang-orang yang dicintai," kata Peters seperti dikutip dari Stuff.
Peters menambahkan, kementerian dan lembaga terkait di negaranya telah bekerja dengan Pemerintah Indonesia demi melepaskan pembebasan Mehrtens.
"Kementerian Perdagangan dan Luar Negeri, dengan staf baik di Indonesia dan Wellington, telah memimpin upaya berkelanjutan dari seluruh jajaran Pemerintah untuk mengamankan pembebasan Phillip Mehrtens, dan juga telah mendukung keluarganya," sambung Peters.
Peters menambahkan, keluarga Mehrtens meminta privasi setelah pembebasan terwujud. Sebab, penyanderaan tersebut berdampak buruk bagi mereka.
ADVERTISEMENT