Pencairan Sebagian Donasi untuk Duafa Penderita Kanker Payudara

11 Juli 2017 6:59 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nenek Solimah. (Foto: Bagus Permadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Nenek Solimah. (Foto: Bagus Permadi/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Nenek Solimah, duafa asal Bekasi yang menderita kanker payudara, sudah menjalani kemoterapi pertama. Pengobatan lanjutannya kembali terhenti karena keluarga kehabisan dana.
ADVERTISEMENT
"Setelah kemo pertama seharusnya konsultasi ke dokter, tapi kami belum ke sana lagi karena belum ada uang," ujar putra Solimah, Suhendi, saat berbincang dengan kumparan (kumparan.com), Selasa (11/7).
Kondisi Nenek Solimah saat ini (Foto: Anggi Dwiky/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Nenek Solimah saat ini (Foto: Anggi Dwiky/kumparan)
Sementara itu, open donasi yang dilakukan kumparan bersama kitabisa.com untuk Nenek Solimah, sejauh ini sudah terkumpul sekitar Rp 58.590.000 dari 383 donatur. Demi kesembuhan Solimah, dana tersebut akan dicairkan sebagian.
Pencairan dana dilakukan secara bertahap mengingat kebutuhan biaya kemoterapi yang mendesak. Sementara jika harus menunggu penggalangan donasi ditutup, waktunya terlalu lama.
Open donasi ini akan ditutup pada Sabtu (22/7). Uang yang diterima dari para donatur, akan diserahkan kepada pihak keluarga untuk membantu penyembuhan kanker payudara nenek tiga cucu ini.
Nenek Solimah dengan anaknya (Foto: Anggi Dwiky/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Nenek Solimah dengan anaknya (Foto: Anggi Dwiky/kumparan)
Saat ini, kata Suhendi, belum ada perubahan signifikan pada tubuh ibundanya setelah kemoterapi pertama. Menurut dokter, kemoterapi memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
ADVERTISEMENT
Setiap hari, bahkan setiap waktu, Solimah masih harus menahan nyeri dan panas di dadanya. Tak jarang sakit yang ia rasakan menjalar hingga kaki. Jika begitu, Suhendi atau istrinya, akan mengompres kaki Solimah. Sedangkan Solimah mengipasi dadanya untuk mengurangi panas yang dirasakannya.
Kanker payudara Solimah ini sudah muncul sejak tahun 2014. Awalnya hanya muncul benjolan di payudara sebelah kiri. Namun lama-lama benjolan ini membesar hingga menggerogoti kedua payudaranya. Kini dia kehilangan kedua payudara.
Sebagian luka pada payudara Solimah mulai mengering, namun tak lantas hilang. Luka justru muncul di bagian lain dan semakin membesar.
Bagi Anda yang hendak memberikan donasi untuk Solimah, dapat menyalurkan lewat tautan berikut ini:
ADVERTISEMENT