Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Pencarian Bocah 'Indigo' yang Hilang Misterius di Cianjur Dihentikan
14 Februari 2023 10:23 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Petugas gabungan menghentikan proses pencarian Pirly Agustin (8), bocah perempuan asal Kampung Cikawung RT 4/4, Desa Muaracikadu, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Prily yang disebut memiliki kemampuan istimewa dan indigo itu hilang misterius sejak delapan hari lalu.
ADVERTISEMENT
"Berdasarkan hasil rapat bersama antara petugas gabungan tim pencarian dan masyarakat, pencarian terhadap Pirly Agustin (8) dihentikan," kata Kepala Desa Muaracikadu, Surahman, kepada wartawan, Senin (13/2).
Kata Surahman, petugas gabungan bersama masyarakat telah melakukan upaya pencarian ke sejumlah titik, seperti ke area hutan perkebunan, persawahan hingga menyusuri sungai.
"Upaya pencarian yang dilakukan hampir selama tujuh hari tersebut tidak membuahkan hasil. Namun petugas hanya menemukan jejak kaki bocah itu di sekitaran goa angker, dan hasilnya masih nihil," ucapnya.
Melihat hal tersebut, akhirnya diputuskan pencarian dihentikan. Selain itu pihak keluarga juga meminta pencarian disudahi. Mereka mengaku ikhlas dengan kejadian tersebut.
"Orang tua bocah tersebut sudah menerimanya bahwa hilangnya anaknya tersebut merupakan sebuah musibah, sehingga telah mengikhlaskanya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Meski tim gabungan terdiri dari petugas Basarnas, TNI dan Polri sudah menghentikan pencarian. Namun, masyarakat sekitar masih berupaya mencari anak tersebut.
"Tetapi pencarian (oleh masyarakat) tidak masif seperti sebelumnya. Dan pencariannya pun masih di titik anak itu pertama kali dilaporkan hilang," ucapnya.
Satu Pekan Hilang
Seperti diberitakan, orang tua Pirly, Umasah (42), mengatakan sudah satu pekan anak perempuannya itu hilang dan hingga kini masih belum ditemukan. Bocah yang diklaim memiliki kemampuan indera keenam itu hilang sejak, Minggu (5/2) lalu, saat dalam perjalanan pulang dari Kampung Cisiba ke rumahnya di Kampung Cikawung.
"Kalau kata yang lain (Pirly) indigo. Anak saya ini sering terlihat berkomunikasi dan bermain dengan ulat bulu, bahkan lebih nyaman bermain di lokasi yang dinilai angker oleh orang lain, seperti area pemakaman," kata Umasah kepada wartawan, Minggu (12/2).
ADVERTISEMENT
Sebelum hilang misterius, kata Umasah, dia sering menemani anaknya bermain karena merasa khawatir dengan kelebihan yang dimiliki anaknya itu. Prily diketahui memiliki kekurangan pada pendengarannya.
"Ulat yang dijadikan mainan itu kadang sudah diajak ngobrol, bahkan anak saya kalau main di sekitar pemakaman suka lama, dan tampak seperti senang, dan jarang bermain dengan anak seusianya," ucapnya.