Pendiri Hanura Pro OSO Minta Wiranto Tak Buat Situasi Politik Gaduh

23 Desember 2019 15:40 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Oesman Sapta Odang (OSO) di penutupan Munas Hanura. Foto: Paulina Herasmarindar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Oesman Sapta Odang (OSO) di penutupan Munas Hanura. Foto: Paulina Herasmarindar/kumparan
ADVERTISEMENT
Pernyataan Wiranto dan kubunya soal Munas Hanura yang diselenggarakan kubu Oesman Sapta Odang (OSO) abal-abal menuai tanggapan. Pendiri Hanura yang berada di kubu OSO, Yus Usman, meminta Wiranto tak membuat gaduh situasi politik nasional.
ADVERTISEMENT
"Para pendiri Partai Hanura mengimbau kepada mantan Ketua Umum Partai Hanura, Bapak Jenderal TNI Purn Wiranto, beserta beberapa orang yang mengaku fungsionaris Partai Hanura Bampu Apus untuk tidak lagi membuat pernyataan-pernyataan politik yang tidak proporsional terhadap Dewan Pimpinan Pusat Partai Hanura di bawah kepemimpinan Oesman Sapta," kata Yus di Kantor DPP Hanura, Jakarta, Senin (23/12)
"Karena dikhawatirkan akan mengganggu situasi politik dan keamanan nasional yang kondusif," sambungnya.
Yus menyebut, seharusnya para pendiri Hanura mentaati putusan MA yang memutuskan DPP Hanura yang sah adalah di bawah kepemimpinan OSO, bukan Daryatmo dan Sudding.
"Sehingga kalau ada yang masih mengaku ngaku DPP lain, adalah ilegal," tutur mantan Waketum Hanura itu.
Pendiri Hanura Kubu OSO menggelar pernyataan Pers menyikapi pendiri Hanura Kubu Wiranto. Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
Yus mengklaim pelaksanaan Munas III Hanura pada 17-19 Desember sesuai dengan UU Parpol dan AD/ART Hanura.
ADVERTISEMENT
"Munas telah dilaksanakan sesuai ketentuan Undang-undang partai politik yang berlaku dan sesuai AD/ART yang telah mendapat pengesahan Kementerian Hukum dan HAM, sehingga semua keputusan-keputusan Musyawarah Nasional III Partai Hanura sah dan mengikat," tandasnya.
Kubu Wiranto sebelumnya mengadakan konferensi pers di Hotel Century, Senayan, Jakarta, Rabu (18/12). Salah satu pendiri Hanura, Jenderal Polisi (Purn) Chairuddin Ismail, menyebut Munas yang digelar OSO abal-abal.
Sebab, kata dia, tak ada agenda pertanggungjawaban Ketum kepada pengurus DPD Hanura saat Munas diselenggarakan.
"Sekarang Munas ini, bagi saya itu bukan Munas itu adalah kenduri nasional. Masalah anggaran dasar itu semua tidak dipenuhi. Kebetulan tadi malam saya di situ monitor. Ada beberapa orang, yang banyak omong itu sebenarnya orang baru yang tidak mengerti Partai," kata Chairuddin.
ADVERTISEMENT