Pendiri Negara Rakyat Nusantara Disebut Buat Video untuk Penelitian

31 Januari 2020 12:35 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivis JAK sekaligus pendiri Negara Rakyat Nusantara Yudi di tahanan Bareskrim Polri. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Aktivis JAK sekaligus pendiri Negara Rakyat Nusantara Yudi di tahanan Bareskrim Polri. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Istri pendiri Negara Rakyat Nusantara Yudi Syamhudi Suyuti, Nelly Siringo Ringo, menyambangi Bareskrim Polri untuk mengunjungi suaminya yang kini ditahan atas dugaan makar.
ADVERTISEMENT
Nelly datang juga sekaligus mengklarifikasi pernyataan Yudi dalam video pernyataan sikap Negara Rakyat Nusantara yang diunggah di akun YouTube tahun 2015.
Pantauan di lokasi, Jumat (31/1), Nelly tiba di Bareskrim, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, sekitar pukul 11.30 WIB. Ia ditemani rekan Yudi dalam satu organisasi Jaringan Aktivis Kemanusiaan Internasional (JAKI) bernama Harsta Mashirul.
Negara Rakyat Nusantara (komunitas yang mau membubarkan NKRI). Foto: YouTube/YUDI SYAMHUDI SUYUTI
Mewakili Nelly, Harsta mengatakan, tujuan Yudi membuat video tersebut adalah dalam rangka penelitian terhadap kelompok masyarakat yang ingin keluar dari NKRI. Pernyataan dugaan ajakan makar itu diucapkan sebagai cara agar mudah diterima kelompok-kelompok tersebut.
“Yudi sedang melakukan penelitian. Mas Yudi ini adalah mantan dosen, sehingga dia ingin memberikan sumbangsih atas keprihatinan Mas Yudi terhadap bangsa dan negara,” kata Harsta di lokasi, Jumat (31/1).
ADVERTISEMENT
Harsta menuturkan, Yudi tak bermaksud makar melawan NKRI. Rencananya, hasil penelitian tersebut bertujuan mencari solusi atas maraknya masyarakat ingin keluar dari NKRI.
“Menjadi dasar penelitian Mas Yudi, sehingga menghasilkan resolusi bagaimana mereka kita tarik kembali menjadi warga negara Indonesia yang baik, mengakui pangkuan Ibu Pertiwi,” ucap Harsta.
Pendiri Negara Rakyat Nusantara (kanan) ditangkap Bareskrim Polri. Foto: Dok. Istimewa
Yudi sebelumnya telah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan makar. Ia ditangkap pada Rabu (29/1).
Tuduhan makar ini bermula dari video pernyataan sikap Negara Rakyat Nusantara yang diunggah di akun YouTube tahun 2015. Dalam video itu, terlihat dua orang laki-laki sedang duduk di meja dengan latar belakang bendera berwarna merah, putih, hitam, dan bergambar bintang di pojok kiri atasnya.
Seorang pria berbaju hijau yakni Yudi menyampaikan pernyataan sikap bahwa Negara Rakyat Nusantara adalah negara yang sedang diperjuangkan dan mewakili rakyat-rakyat Bangsa Nusantara yang sebelumnya sudah ada, sebelum Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, kondisi NKRI saat ini sedang mengalami kebuntuan dan kritis dengan sistem negara yang sudah busuk. Sejak 70 tahun merdeka, NKRI, katanya, tidak berhasil menegakkan kemanusiaan, persatuan, keadilan, di tengah masyarakat. Selain itu juga gagal memberi kesejahteraan dan keamanan bagi bangsa.
"Kondisi yang membusuk inilah yang kita nyatakan harus merelakan membubarkan Negara Kesatuan Republik Indonesia," ucap Yudi.